8th Asia Pacific Geoparks Network Symposium (APGN 2024) di Cao Bang, Vietnam

Gunung Sewu UNESCO Global Geopark mendapat sertifikat Global Geoparks Network- Institutional Member periode tahun 2024 – 2027, setelah meraih green card saat revalidasi kedua dan sertifikat sebagai anggota UNESCO Global Geopark untuk periode 2024 – 2027.
Sertifikat diserahkan oleh Vice President GGN, Jin Xiao Chi, kepada Gunung Sewu UNESCO Global Geopark (GSUGGp), yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala BAPPEDA Kab. Gunungkidul, M. Arif Aldian, S.IP, M.Si pada acara 8th Asia Pacific Geoparks Network Symposium (APGN 2024) di Cao Bang, Vietnam, yang dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 15 September 2024, dengan dihadiri 800 partisipan dari 19 negara Asia Pasifik. Agenda simposium mencakup geopark fair visiting, UGGPs Gathering, scientific session dari 20 pemateri, mid- symposium excursion, geopark fair serta beberapa kegiatan penandatanganan MoU beberapa UGGp.

Mengingat badai Yogi yang melanda Vietnam dalam beberapa hari sebelum berlangsungnya simposium, yang merupakan badai terbesar sepanjang sejarah Vietnam, disampaikan deklarasi dari peserta simposium tentang pentingnya geopark global dalam menjaga pembangunan berkelanjutan, hutan dah hubungan yang harmoni antara manusia dan alam. Pelaksanaan simposium ke sembilan berikutnya akan dilaksanakan di Langkawi UGGp pada tahun 2026.

Gunung Sewu UNESCO Global Geopark mendapat sertifikat Global Geoparks Network- Institutional Member periode tahun 2024 – 2027, setelah meraih green card saat revalidasi kedua dan sertifikat sebagai anggota UNESCO Global Geopark untuk periode 2024 – 2027.
Sertifikat diserahkan oleh Vice President GGN, Jin Xiao Chi, kepada Gunung Sewu UNESCO Global Geopark (GSUGGp), yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala BAPPEDA Kab. Gunungkidul, M. Arif Aldian, S.IP, M.Si pada acara 8th Asia Pacific Geoparks Network Symposium (APGN 2024) di Cao Bang, Vietnam, yang dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 15 September 2024 lalu, dengan dihadiri 800 partisipan dari 19 negara Asia Pasifik. Agenda simposium mencakup geopark fair visiting, UGGPs Gathering, scientific session dari 20 pemateri, mid- symposium excursion, geopark fair serta beberapa kegiatan penandatanganan MoU beberapa UGGp.

Mengingat badai Yogi yang melanda Vietnam dalam beberapa hari sebelum berlangsungnya simposium, yang merupakan badai terbesar sepanjang sejarah Vietnam, disampaikan deklarasi dari peserta simposium tentang pentingnya geopark global dalam menjaga pembangunan berkelanjutan, hutan dah hubungan yang harmoni antara manusia dan alam. Pelaksanaan simposium ke sembilan berikutnya akan dilaksanakan di Langkawi UGGp pada tahun 2026.

 

sumber: bappeda.gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *