Rentan Masuknya TPPO, Dinsos Gelar Sosialisasi Bagi Pelajar SMKN 1 Saptosari

Gunungkidul – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul menggelar sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di SMKN 1 Saptosari. Sekolah yang berada di pesisir selatan ini dinilai memiliki kerentanan terhadap kasus tersebut.

Sosialisasi dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Gunungkidul, Kapala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul , Ratusan Siswa dan Guru SMKN 1 Saptosari.

“Tidak ada kasus human traffiking di Gunungkidul, namun perlu langkah antisipasi,” kata Asti dalam sambutannya, Senin (20/11/2023).

Asti menjelaskan, Gunungkidul rentan menjadi sasaran masuknya TPPO karena menjadi pusat tujuan wisata di Yogyakarta. Selain itu adanya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terhubung dengan New Yogyakarta Internasial Airport (NYIA) menjadi kewaspadaan tersendiri.

“Harapan kita para siswa ini akan paham dan bisa bersikap dalam berkomunikasi, berinteraksi sehingga tidak menjadi bagian dalam human traffiking,” papar Asti.

Kepala Sekolah SMKN 1 Saptosari, Retno Wahyuningsih mengatakan, sosialisasi ini sangat tepat diberikan bagi siswanya. Terlebih Siswa SMKN 1 Saptosari kerap melakukan kegiatan hingga keluar wilayah Gunungkidul.

“Contohnya penyelenggaraan PKL, dimana siswa berintraksi dengan orang luar, ini akan menjadi modal untuk mereka agar tidak menjadi sasaran TPPO,” paparnya.

Retno menerangkan jalur jalan nasional yang melewati wilayah mereka dipastikan akan berdampak besar bagi perkembangan komunikasi anak anak. Sehingga edukasi informasi positif sudah seyogyanya dibangun sejak dini.

“Kami menyambut baik. 1171 siswa kami memang berasal dari pinggiran tapi kami yakin mereka tidak termajinalkan,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan sosialisasi ini sebagai bentuk peran serta pemerintah dalam melindungi masyarakat. Sehinga para siswa mempunyai pemahaman dan literasi yang cukup akan bahaya TPPO tersebut.

“Semakin banyak literasi akan meningkatkan pemahaman masyarakat utama pada para siswa. Mereka mengetahui potensi yang dapat membuat anak-anak dapat terpapar trafficking,” imbuhnya.

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *