Gunungkidul – Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengikuti kegiatan panen padi sawah dan peresmian irigasi air tanah dangkal, di Kelompok Tani Gatak Rejo, Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (9/2/2023).
Ketua Kelompok Tani Gatak Rejo, Sumono mengatakan, dari hasil provitas padi hibrida varietas Supadi dengan sistem pola tanam jajar legowo menghasilkan 8,4 ton gabah kering giling.
“Kelompok tani Gatak Rejo memiliki luas hamparan 25 hektare. Jenis varietas padi selain Supadi petani juga menanam Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 24. kata Sumono dalam sambutanya dihadapan Bupati Gunungkidul.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, dalam kegiatan tersebut digelar peresmian sumur irigasi dua titik yang bisa digunakan untuk mengairi lahan seluas 30 hektare. Sehingga petani dapat menanam padi sebanyak 3 kali dalam satu tahun.
“Sumur irigasi dibangun menggunakan dana APBD Tahun 2022. Peresmian ini juga diikuti oleh 4 kelompok tani lainnya,” paparnya.
Rismiyadi dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, untuk masalah pupuk bersubsidi petani tidak perlu khawatir karena jumlah pupuk bersubsidi di Gunungkidul tahun ini akan ditambah.
“Namun untuk mempermudah pengawasan , pendataan dari pemerintah petani memang diwajibkan menggunakan kartu tani untuk pembelian pupuk bersubdisi,” papar Rismiyadi.
Dalam kesempatan ini juga diberikan kartu tani secara simbolis kepada petani di wilayah Karangmojo. Pemberian simbolis dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta kepada perwakilan kelompok tani yang disaksikan oleh Pimpinan BRI unit Karangmojo.
Sementara bupati Gunungkidul, Sunaryanta dalam sambutanya mengatakan, pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus memetakan kebutuhan sumur irigasi untuk memaksimalkan masa tanam petani.
“Bantuan sumur akan terus kita berikan, kita lihat kebutuhan petani,” paparnya.
Orang nomor satu di Gunungkidul ini juga berharap adanya regenerasi petani atau petani milenial di wilayah Kapanewon Karangmojo. Bupati berharap anggota kelompok tani memberikan kesempatan kepada anak muda untuk diajak bertani.
“Saya lihat banyak petani yang sudah tua tua, regenerasi petani harus segera disiapkan,” kata Bupati.
Usai menggelar panen padi diwilayah Karangmojo, Bupati dan rombongan langsung melihat penyimpanan produksi pertanian jagung di kelompok tani Dadi Makmur, Gedong, Sawahan, Ponjong.
Masyarakat di wilayah ini memiliki kearifan lokal penyimpanan jagung dengan cara ditaruh di anjang-anjang yang diletakan didepan rumah. Penyimpanan model ini dipercaya masyarakat meningkatkan kwalitas jagung hingga bisa tahan penyimpan sampai 4 – 5 bulan.
“Ini unik, kearifan lokal yang perlu dipertahankan. Ini lumbung pangan tradisional yg hampir semua masyarakat memilik,” kata Sunaryanta.
sumber: gunungkidulkab.go.id
.