Wakil Bupati Awali Gerakan Tanam Kedelai MH II Program Korporasi 2023

Gunungkidul – Wakil Bupati Heri Susanto bersama klomtan Sri Rejeki melaksanakan Gerakan tanam kedelai MH II, berlokasi di Bulak Trengguno, Trengguno Lor, Kalurahan Sidorejo Ponjong pada hari Selasa (31/1).

Kegiatan tanam benih kedelai Program korporasi tahun 2023 merupakan tanam perdana Menyasar kepada kelompok Tani Sri Rejeki dengan luas tanam mencapai 20 hektar.

Sumilan Dukuh Trengguno Lor mewakili Ketua kelompok tani mengatakan bantuan bibit ini sangat membantu para petani dalam memenuhi kebutuhan pertanian.

“Petani di sini masih mempertahankan menanam kedelai” tuturnya.

Selain mendapatkan bantuan bibit, sebagai penunjang sektor pertanian juga telah dibangun bantuan 3 sumur bor serta pipa irigasi, yang telah dirasakan manfaatnya langsung sehingga petani tidak risau lagi terkendala air. Selain bantuan tersebut juga akan mendapatkan bantuan sumur dalam senilai 300 juta. Selain itu di depan wakil bupati, Sumilan juga berharap pemerintah terus mendorong upaya meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan fasilitasi pengolahan kedelai menjadi tahu dan tempe, sehingga hasil komoditas kedelai dapat lebih di optimalkan ke hasil produk olahan.

Kabid tanaman pangan, Sustiwiningsih menyampaikan bantuan dalam program korporasi di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 100 hektar, yang terbagi ditiga wilayah meliputi 20 hektar di wilayah Trengguno Ponjong, 20 hektar di Karangmojo dan 60 hektar di wilayah Kapanewon Semin. Dari hasil panen MH II inipun berharap ada komitmen dari petani hasilnya nantinya diupayakan untuk penyediaan bibit dengan prosentasi 40 persen konsumsi dan 60 persen pembenihan, hal ini untuk kelancaran ketersediaan benih pada musim tanam berikutnya.

Wakil Bupati Heri Susanto mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada petani sebagai pahlawan pangan.
Dalam arahannya Heri berharap MH II ini nantinya hasilnya akan memuaskan. Melihat kondisi pertanian atau kebutuhan pangan secara menyeluruh baik nasional ataupun dunia, pangan menjadi salah faktor yang penting dan tidak bisa ditunda-tunda. Jika hasil pertanian padi serapannya tidak bisa terkumpul dengan baik maka akan ada kebijakan pemerintah untuk melakukan impor.

Namun jika serapan padi baik maka Pemerintah akan terus berupaya menjaga pertanian yang memiliki potensi baik akan di optimalkan. Selain itu Ia pun mendorong regenerasi pertanian dengan mewujudkan petani-petani milenial. Menanggapi kendala yang di hadapi petani, pemerintah akan terus melakukan upaya penyelesaiannya.

Hadir dalam gerakan tanam kedelai Wakil Bupati, Panewu Anom, Danramil, Kapolsek, pejabat Dinas Pertanian dan Pangan, Lurah, Koordinator BPP Ponjong, anggota poktan, dan perwakilan gapoktan.

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *