Vakum 2 Tahun, Festival Keroncong kembali Digelar di Gunungkidul

Gunungkidul — Sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi Corona, festival keroncong bertajuk Handayani Night Festival kembali digelar di Gunungkidul pada Sabtu (1/19/2022).

Penanggung Jawab Gugur Gunung Project, Tinus Sulistyo mengatakan, Handayani Night Festival kali pertama digelar pada 2019. Saat itu, para pencinta musik keroncong merasa resah karena tidak ada akses dan event bagi mereka untuk tampil di depan publik.

Oleh karena itu, dicetuskanlah ide menggelar acara festival musik keroncong karena di Gunungkidul banyak memiliki grup musik bergenre tersebut. “Dapat diselenggarakan dengan baik. Waktu itu diselenggarakan di jalan, tetapi tahun ini akan menggunakan tempat di taman kota,” kata Tinus kepada wartawan, Jumat (30/9/2022).

Setelah sukses penyelenggaraan Handayani Night Festival pertama, dia mengakui akan menyelenggarakan lagi. Akant tetapi lantaran pandemi pada 2020, maka kegiatan tidak dapat diselenggarakan karena alasan kesehatan. “Akhirnya bisa terselenggara lagi di tahun ini setelah vakum dua tahun karena pandemi,” katanya.

Dia berharap pelaksanaan Handayani Night Festival kedua dapat berjalan dengan lancar. Rencananya juga hadir sejumlah bintang tamu mulai seperti Endah Laras, Bagus Mazapusa, Livy Laurens. “Nanti juga ada inovasi dari disjoki dari Inggris yang akan membawakan lagu kerooncong dalam versi disjoki,” katanya.

Senada, Ketua Panitia Handayani Night Festival 2022, Guntur Susilo menjelaskan, nantinya ada 10 grup keroncong yang akan tampil. Selain itu, ada juga gelaran Batik Street Fashion Show, tari kolaborasi, kuliner tradisional hingga workshop. “Ada sekitar 300 seniman yang berpartisipasi untuk menyukseskan acara ini,” kata Guntur.

Dia menjelaskan, rencananya ada dua panggung yang didirikan untuk acara. Satu panggung untuk fashion show, sedangkan satu panggung lainnya dipergunakan acara live mural. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar. selain itu, kami juga memastikan penyelenggaraan akan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *