Gunungkidul (MTsN 1 Gunungkidul) — Dua siswa MTsN 1 Gunungkidul yakni Tiara Nur Nadia dan Risa Anindia Putri lolos Abstrak dalam ajang ASEAN Youth Research Innovation Summit (AYRIS) 2022. Tiara dan Risa meneliti tentang pengaruh lama pengukusan terhadap kandungan asam oksalat daun bayam. Hal ini berawal dari rasa penasaran mereka tentang kandungan sayuran yang mudah ditemukan dan memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi. Bayam terkenal sebagai sumber serat, kalsium, dan zat besi, namun memiliki kandungan asam oksalat yang tidak bisa diabaikan keberadaannya karena mengganggu penyerapan kalsium, zat besi, serta tidak ramah untuk para penderita asam urat dan batu ginjal.
Titik terang terbit ketika membaca beberapa jurnal bahwa kadar asam oksalat bisa berkurang dengan proses pemasakkan. Dalam kesempatan penelitian ini, tim dari MTsN 1 Gunungkidul mencoba teknik pengukusan dan membandingkannya dengan bayam mentah sebagai kontrol. Saat ini, penelitian dan laporan akhir sedang dalam proses pengerjaan.
“Pembelajaran riset secara intrakurikuler berdampak positif bagi pengembangan riset di Madrasah. Semakin banyak ide-ide kreatif yang bermunculan dari siswa dan siap dikembangkan. Tentunya kami mendukung sepenuhnya para siswa yang ingin melakukan penelitian dan berinovasi,“ tandas Reva, Guru Pembimbing Riset sekaligus pembimbing dalam laga AYRIS.
“Semoga para siswa semakin termotivasi untuk menorehkan ide kreatifnya,” pungkas Reva.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id