GUNUNGKIDUL – Tim Intergovernmental Oceanographic Commission, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (IOC UNESCO) belum lama ini mengunjungi Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Kedatangan mereka berkaitan dengan tahap verifikasi. Salah satu Verifikator IOC UNESCO, Ardito Kodijat mengatakan verifikasi ini dilakukan agar Kemadang bisa mendapatkan status Masyarakat Siaga Tsunami atau Tsunami Ready.
“Kemadang merupakan 1 dari 7 nominator Masyarakat Siaga Tsunami ini,” jelas Ardito pada Jumat (02/09/2022).
Menurutnya ada sekitar 12 indikator penilaian Masyarakat Siaga Tsunami. Proses verifikasi dan penilaian ini pun juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ardito mengatakan status ini diberikan pada wilayah yang berpotensi rawan tsunami.
Salah satunya Kemadang, di mana pantai-pantai menghadap laut selatan, yang rentan mengalami tsunami.
“Jika ada gempa berkekuatan hingga Magnitudo 8,7 maka berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 20 meter,” paparnya.
Apalagi pantai-pantai di wilayah ini menjadi tujuan wisata populer masyarakat.
Salah satunya meningkatkan kepercayaan wisatawan akan keamanan saat beraktivitas di pantai. Kemadang pun akan masuk dalam peta Global Tsunami Ready jika predikat tersebut resmi disandang.
Sekretaris Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kemadang, Surisdiyanto mengatakan pengajuan sudah dilakukan sejak 2021 lalu. Pihaknya pun juga sudah melakukan berbagai persiapan. Antara lain pemetaan wilayah rawan hingga petunjuk tanggap darurat bencana. Simulasi dan edukasi pun juga dilakukan, selain pada masyarakat juga dengan pengelola fasilitas wisata.
“Kami harap Kemadang bisa segera menyandang predikat ini, agar bisa setara dengan Tanjung Benoa, Bali yang juga memiliki status serupa,” ujar Suris
sumber: tribunjogja.com