Jakarta – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul mendapatkan penghargaan (Awarding) Gerakan Menuju Smart City kategori Smart Branding PADI atau Pasar Digital dari Kementrian Komunikasi dan Informatika RI yang diterima langsung oleh Sekertaris Dinas Kominfo Gunungkidul, Joko Hardianto, bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Selasa (14/12). Adapun Smart Branding PADI tersebut digunakan sebagai promosi objek wisata Gunungkidul.
Dalam hal ini Kemenkominfo telah memberikan pendampingan pentusunan masterplan kota cerdas (smart city) kepada empat puluh delapan (48) kota/kabupaten yang berada pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Negara Baru serta evaluasi implementasi program smart city terhadap seratus (100) kota/kabupaten yang telah terpilih pada 2017-2019. Dengan mengikuti gerakan ini, kota/kabupaten tersebut telah memiliki rencana induk (masterplan) pembangunan berbasis smart city yang akan mengakselerasi industry pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Samuel Anrijani Pangarepan selaku Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo RI mengatakan bahwa pandemi yang terjadi saat ini membuat industri Pariwisata sangat terpukul.
“Menurut data dari Kemenparekraf jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020 tercatat hanya 4.052.000 orang atau turun 75% dibanding tahun sebelumnya” kata Samuel.
Untuk membangkitkan kembali industry pariwisata di Indonesia dibutuhkan partisipasi semua pihak termasuk Gerakan menuju Smart City.
“Melalui serangkaian bimbingan teknis, tim ahli telah membimbing pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk membangkitkan kembali industri wisata” tambah Samuel.
Contohnya dengan mempromosikan objek wisata melalui platform digital, pengembangan aplikasi untuk UMKM atau meningkatkan literasi digital bagi warga
Dalam kesempatan ini Menteri Johnny menyatakan pengembangan smart city menjadi bagian dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota moderen. Menurutnya, smart city juga merupakan salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif.
“Smart City bukanlah teknologi. Smafrt City adakah sebuah inisiatif yang bertumpu pada inovasi dan kolaborasi, dengan tujuan utama meningkatkan taraf hidup masyarakat. Teknologi lebih sebagai enabeler yang mempercepat perwujudan tersebut” ungkap John G. Plate.
sumber: gunungkidulkab.go.id