Hari Jadi Kalurahan Genjahan ke-109, Kapanewon Ponjong Adakan Acara Ritual Jamasan Pusaka Secara Sederhana

Gunungkidul – Dalam rangka hari jadi kalurahan Genjahan ke-109, kapanewon Ponjong melaksanakan jamasan dan gebyar tosan aji di Balai Kalurahan Ponjong, Jumat (27/08).

Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya tosan aji sebagai jati diri budaya Jawa. Budaya Jawa masih menjadikan tosan aji terutama keris sebagai benda simbolis dan obyek spiritual hingga saat ini, dibuktikan dengan selalu dilakukan upacara dan ritual jamasan ageng di tingkat Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan. Sudah menjadi common sense di Budaya Jawa bahwa keris sebagai salah satu tosan aji ialah simbol kepahlawanan dan sikap ksatria.

Hal ini sebagai wujud dan bukti nyata keseriusan pemerintah untuk bisa menggali potensi budaya yang ada di Gunungkidul ini. Pada acara pelestarian budaya yang diselenggarakan secara sederhana oleh Kalurahan Genjahan tersebut mendapat perhatian dari Wakil Bupati Gunungkidul yang hadir langsung untuk memberikan apresiasi dan sambutan.

Wujud keseriusan kami kedepan Gunungkidul ini akan mempunyai kepedulian bagaimana semua potensi dan semua sumberdaya baik itu potensi sejarah, budaya dan potensi alam bisa kita sejahterakan agar nantinya bisa dikenal secara nasional bahkan internasional” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati juga sekaligus memberikan arahan terkait Covid 19 di Gunungkidul yang saat ini sudah mulai melandai dan himbauan untuk vaksinasi.

“Data yang ada 97% penderita yang meninggal adalah orang-orang yang belum divaksin dan Gunungkidul termasuk penyumbang angka tertinggi angka kematian akibat covid, hal tersebut disebabkan karena ada warga yang terpapar tapi tidak mau ke rumah sakit, mau ke rumah sakit saat sudah kondisi parah, maka dari itu mohon kepada masyarakat untuk segera vaksin dan mohon dihimbau kepada masyarakat yang terpapar untuk segera dibawa ke shelter” tambahnya.

Adapun kegiatan ini diselenggarakan karena melihat angka Covid 19 di Kalurahan Genjahan yang sudah menurun dan sudah masuk zona hijau. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Lurah Genjahan.

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, upacara adat ritual jamasan pusaka ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Heri Susanto yang kemudian diberikan kepada Lurah Genjahan.

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *