GUNUNGKIDUL—Pusat Studi Energi dan Lingkungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkesempatan melakukan program pengabdian masyarakat multitahun dari tahun 2021 hingga tahun 2023 di Desa Semanu, Gunungkidul. Program multitahun tersebut diupayakan dapat mewujudkan desa peduli sampah yang harapannya nanti akan mendukung sektor pariwisata khususnya Desa Semanu.
Menurut Kepala Pusat Sudi Energi dan Lingkungan Universitas Ahmad Dahlan Okka Adiyanto, S.T.P., M.Sc, program-program yang akan dicanangkan multitahun tesebut merupakan integrasi pengelolaan sampah bank sampah-TPS 3R hingga bank pakan ternak. Program pada tahun pertama yaitu 2021 berupaya pada peningkatan pengetahuan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan terkait pengelolaan sampah dan bank sampah. Tim Pusat Studi Energi dan Lingkungan yang terlibat sebanyak delapan dosen dengan bidang keilmuan berbeda-beda.
Pelaksanaan program yang pertama dilakukan pada tanggal 10 April 2021 yaitu penyuluhan tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan, bahaya dan risiko membakar sampah, bahaya dan risiko membuang sampah tidak pada tempatnya yang disampaikan oleh Ika Dyah Kumalasari, S.Si, M.Sc. Ph.D dosen Teknologi Pangan dan Dr. Alia Ariesanti S.E., M.Si, Akt. C.A. dosen Akuntansi. Kegiatan ini diikuti oleh 15 perwakilan dari dusun yang ada di Desa Semanu.
Program yang kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2021. Terdapat empat materi yang disampaikan dalam program kedua. Penyuluhan tentang pengelolaan organisasi untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah yang disampaikan oleh Endah Utami, S.T., M.T. dosen Teknik Indsutri. Sosialisasi program pemanfaatan limbah sampah dan barang bekas disampaikan oleh Isana Arum Primasari, S.T., M.T. dosen Teknik Industri. Selanjutnya tentang Sosialisasi tentang pengelolaan bank sampah yang disampaikan oleh Utaminingsih Linarti, S.T., M.T. dosen Teknik Industri dan terakhir adalah sosialisasi pemanfaatan produk bank sampah terutama plastik, kertas dan minyak goreng bekas yang disampaikan oleh Gita Indah Budiarti, S.T., M.T dosen Teknik Kimia.
Saat ini baru berdiri mulai tahun 2019 2 bank sampah yaitu bank sampah dusun Munggi dan dusun Semanu, itu pun dalam pelaksanaan kegiatannya belum bervariasi dan bahkan belum memiliki gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil penyuluhan dan sosialisasi yang sudah dilakukan dengan pemaparan beberapa bank sampah yang sukses dengan program-program kegiatan yang menarik meskipun hanya memanfaatkan barang bekas dengan omzet pendapatan bekisar ratusan ribu hingga jutaan diharapkan akan muncul program yang menarik di Desa Semanu. Dari digiatkannya bank sampah antinya akan dikembangkan integrasi dengan TPS-3R yang saat ini sudah ada dan juga bank pakan ternak yang sudah ada.
Berbagai pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah tersebut merupakan agenda program selanjutnya pada tahun 2022 dan 2023. Intergrasi yang menarik pada akhirnya akan digunakan sebagai upaya mendorong sektor pariwisata dengan mengusung tema peduli sampah yang terintegrasi sebagai eduwisata bagi Desa Semanu.
sumber: harianjogja.com