Gunungkidul – Pengembangan usaha ternak kemitraan di kabupaten Gunungkidul kiranya dapat diterima masyarakat,terlihat dari antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara launching program kemitraan ternak ayam Joper (Jawa Super) yang dibuka langsung oleh Bupati H.Sunaryanta, di aula Kapanewon Saptosari, Jumat (4/6).
Jarot Hadiatmojo, Panewu Saptosari pengembangan Joper menjadi jawaban atas dampak pandemi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggerakan ekonomi masyarakat berbasis pemberdayaan.
Dengan target peternak 1000 orang, dari 100 ekor dengan modal 2,5 juta lebih yang dapat dipanen setiap 2 bulan. Setelah pelatihan harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menggerakan ekonomi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat. Kata ketua Koperasi WMG yang akrab di sapa Mbah Joni.
Bupati H. Sunaryanta dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung program multiplasma pengembangan ternak ayam Joper ini. Mengingat kebutuhan ayam nasional yang mencapai jutaan ton dan sampai saat ini belum dapat dipenuhi, bahkan oleh perusahaan- perusahaan besar. Melihat hal itu pengembangan Joper masih sangat terbuka luas.
“Saat ini baru dapat memenuhi 7 persen dari ke butuhan nasional sehingga 10 tahun kedepan masih sangat prospek untuk di kembangkan” kata Bupati.
Mudah-mudahan dengan budidaya Joper akan senantiasa berkembang sehingga akan memberikan dampak positif peningkatan ekonomi masyarakat, dan memiliki komitmen membangun bisnis dengan manajemen yang baik. Terlebih dengan kemudahan pasar yang sudah baik harus lebih bisa menjadi semangat peternak.
Launching ditandai dengan penyerahan bibit ayam Joper kepada perwakilan Peternak oleh Bupati H. Sunaryanta.
Hadir mendampingi Bupati H.Sunaryanta, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Ir. Bambang Wisnubroto, Panewu Saptosari, serta Direktur PT.Perkitra, Kepala BMT Dana Insani.
sumber: gunungkidulkab.go.id