Indonesia memiliki iklim yang cukup beragam dan dinamis yang sangat memberi pengaruh pada kegiatan pertanian sehingga inovasi teknologi informasi iklim dan pengelolaan air menjadi kebutuhan yang vital. Hal ini diungkap dan ditelaah dalam bimtek yang diselenggarakan oleh PP Perhimpi (Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia) secara virtual di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Bimtek virtual ini diikuti oleh petani milenial dan penyuluh pertanian dari 12 kecamatan.
Salah satu pemateri dari Balitklimat, Dr. Ir. Woro Estiningtyas, M.Si mengungkapkan bahwa penetapan awal tanam, pemilihan komoditas dan varietas, pengaturan irigasi/pemberian air sangat ditentukan oleh kondisi iklim utamanya curah hujan. Informasi agroklimat yang telah dihasilkan dapat diakses lebih cepat dengan kemajuan teknologi saat ini yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian yaitu dengan penggunaan KATAM.
Dr. Popi Redjekiningrum dari Balitbangtan menyampaikan mengenai pengelolaan air yang dibarengi dengan pengembangan teknologi irigasi hemat air untuk meningkatkan produksi pertanian. Strategi pemanfaatan sumber daya air meliputi desain pengelolaan air, konservasi sumber daya air, inovasi teknologi irigasi hemat air dan pola tanam yang optimal.
sumber: pertanian.gunungkidulkab.go.id