Menristek Kunjungi Baron Tecknopark dan BPTBA LIPI Gunungkidul

Gunungkidul –  Untuk melihat secara langsung perkembangan penelitian pengalengan makanan tradisional serta melihat perkembangan infrastruktur laboratorium pengalengan makanan serta sebagai upaya meningkatkan peran lembaga ilmu penelitian bagi masyarakat, LIPI Bandung Playen mendapat kesempatan  kunjungan kerja Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof.Bambang Brodjonegoro, Phd, Jumat (18/12).

LIPI Bandung Playen sebagai lembaga pengembangan, pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian di bidang proses dan teknologi kimia dan lingkungan, pangan dan pakan serta farma.

Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia – Yogyakarta, disingkat BPTBA LIPI Yogyakarta, sebelumnya bernama UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK) merupakan satuan kerja setingkat eselon III pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di bawah Kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI. Perubahan nama ini bagian dari reorganisasi yang bertujuan untuk memperluas tugas pokok dan fungsi di bidang penelitian sehingga cakupan kegiatan menjadi lebih komprehensif, tidak hanya terbatas pada pengembangan (developing) tapi juga menyasar pada penelitian dasar (basic research).

Sebelumnya menteri juga mengunjungi pusat inovasi teknologi di BTP Baron Technopark yang dijadikan sebagai wahana dan obyek kunjungan wisata IPTEK Pengembangan pusat riset.

Sekretaris daerah  Ir. Drajad Ruswandono, MT mewakili Bupati  yang hadir dalam sambutannya mengharapkan dengan kunjungan kerjasama ini akan memberikan manfaat di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Pemerintah daerah mendorong peran BPTBA LIPI sebagai lembaga penelitian yang bermanfaat kepada masyarakat.

Sementara Menristek menekankan Peran LIPI dalam pengembangan pangan lokal. “Bagaimana upaya inovasi dan pengembangan untuk mengatasi dampak stunting itu sesuatu hal yang sangat mutlak”, terang Menristek.

Anak dari usia pertumbuhan harus di beri pangan lokal tidak hanya kuatinyas tetapi kualitas pun sangat perlu diutamakan. Pengembangan pangan lokal ini bukan hanya kortifikasi (misi penanganan stunting)

Selain itu bagaimana tanggung jawab kita semua mendorong UMKM sebagai pelaku bisnis tersebesar dan penyedia lapangan kerja terbanyak.

Namun sangat sedikit yang naik kelas, untuk itu Menristek terus mendorong bagaimana UMKM tersebut untuk lebih berdaya saing sehingga mampu melakukan expansi usaha. Semua hal tersebut butuh dan perlu sentuhan teknologi, baik dari sisi produksi dan digital.

Menristek pada kesempatan tersebut juga mengunjungi ruang produksi dimana LIPI melakukan berbagai penelitian. Hal yang menarik dalam kunjungan tersebut disampaikan Kepala BPTBA LIPI Satrio Kirdo Hutomo,Phd  bahwa di LIPI  telah melakukan uji riset pangan berupa pengawetan pangan lokal yang bisa bertahan keawetannya hingga 1 tahun lebih dan proses pengujian yang membutuhkan waktu relatif singkat.

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *