Peran Pemerintah Desa Banaran dalam Penyediaan Rumah Penelitian Wanagama I di Gunakan Sebagai Rumah Sementara Karantina Warga

Gunungkidul – Rumah peneliti Wanagama I digunakan sebagai tempat karantina sementara warga Kabupaten Gunungkidul yang dinyatakan reaktif setelah melalui rapid test. Hutan pendidikan UGM yang berlokasi di Banaran, Kecamatan Playen, Gunungkidul tersebut mulai dipergunakan pada hari Kamis 21 Mei 2020.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dengan Pemkab Gunungkidul yang diwakili oleh Wakil Bupati, Dr. Immawan Wahyudi, M.H., dengan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, D.Eng., M.Eng., IPU, ASEAN Eng., pada Kamis pagi 21 Mei 2020 di ruang Kesambi, Wanagama. Selain itu, penandatanganan rencana kerja sama antara Sekretaris Daerah Gunungkidul, Ir. Drajad Ruswandono, MT., dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.SC., tentang sinergi penyediaan tempat karantina warga rapid test reactive Covid-19.

Terselenggaranya karantina di Rumah peneliti Wanagama I sangat strategis bagi upaya penanganan wabah Covid-19. Pemilihan lokasi ini tidak lepas dari peran serta aktif Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Banaran, Kecamatan Playen, mulai dari survey lokasi, perencanaan kebutuhan untuk kegiatan karantina dan fasilitasi rapat rapat terkait persiapan Wanagama sebagai tempat karantina. Upaya penyediaan tempat khusus untuk karantina warga rapid test reactive Covid-19, sudah sejak lama direncanakan oleh Gugus penanganan wabah Covid-19 dengan beberapa alternatif tempat mulai dari, Gedung Serbaguna Pemerintah Daerah Di Desa Baleharjo, Gedung PDHI Siyono, Kecamatan Playen, Puslatpur TNI di Kecamatan Paliyan, serta RSUD Saptosari.

Pada akhirnya setelah dilaksanakan komunikasi bersama antara Pihak Pemerintah Daerah didukung Muspika Kecamatan Playen beserta Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat Desa Banaran, dengan UGM dalam hal ini Fakultas Kehutanan, Rumah peneliti Wanagama I disepakati sebagai tempat karantina sementara warga Kabupaten Gunungkidul yang dinyatakan reaktif setelah melalui rapid test.

Pemilihan rumah peneliti Wanagama menjadi tempat karantina ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ruang karantina bagi pasien reaktif di Gunungkidul. Sementara RSUD Gunungkidul akan diprioritaskan untuk pasien positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Selain itu, hal ini juga sebagai langkah preventif sekaligus rehabilitatif dalam proses perawatan orang yang dinyatakan reaktif setelah melalui uji PCR dalam tes cepat.

Berbeda dengan alternatif tempat lain yang direncanakan, proses penyiapan lokasi ini berjalan dengan lancar. Bahkan sampai saat ini, keterlibatan relawan covid-19 Desa Banaran relatif aktif, baik dalam rangka pengamanan lokasi maupun membantu kelancaran pelayanan secara umum. Pemerintah Daerah sangat berterima kasih pada masyarakat, Kepala Desa dan Jajaran Pemerintah Desa serta Forkompimcam atas dukungannya

Peran serta dan dukungan masyarakat nampak jelas saat Wakil Bupati Gunungkidul Selaku Ketua Pelaksana Gugus penanganan Covid-19 melakukan survey jalan petak 17 untuk kenyamanan dan keselamatan penjemputan pasien, Kamis 28/5/2020. Hadir dalam kegiatan tersebut semua pihak mulai dari masyarakat, Linmas, relawan, Pemerintah Desa Forkompimca dan pihak UGM. Bahkan Linmas disiagakan di sepanjang jalan dalam rangka pengamanan. Terhadap pelaksanaan kebijakan di lapangan, Pemerintah Daerah dan Pihak terkait akan selalu berkoordinasi dengan masyarakat dan Pemerintah Desa Banaran.

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *