Gunungkidul – Festival budaya Sawahan Pemecahan rekor muri kenduri masal sajian 2510 nasi kenduri dalam sarang yang di gagas Ikatan keluarga perantau Sawahan ini di hadiri ribuan warga. Bertempat di halaman balai dusun Sawahan, desa Bleberan, kecamatan Playen, Jumat 27/12.
Dimana kekayaan budaya dan adat tradisi menjadi komponen strategis, maka dari itu semua potensi budaya dan tradisi lokal yang ada di Gunungkidul sebisa mungkin di dukung dan difasilitasi oleh pemerintah melalui Danais. Tidak sebatas itu saja Berbagai aktivitas budaya dan kreatifitas lain dari bidang lain seperti produk pertanian perindustrian peternakan perkebunan dan lainya juga menjadi daya dukung pengembangan pariwisata.
Memahami pentingnya usaha pengembangan produk dan budaya di Kabupaten Gunungkidul Bupati berharap kegiatan kreatif sajian kenduri pemecahan MURI ini menjadi event yang menarik dan menjadi agenda budaya yang semakin dikenal luas di Indonesia serta menjadi event rutin. Semoga event ini menjadi momentum awal mendukung pariwisata di Kabupaten Gunungkidul.
Ariyani Siregar perwakilan dari MURI sebelum meyerahkan penghargaan pemecahan rekor mengungkapkan, penyajian nasi kenduri ini baru pertama kali di Indonesia. Ia menyebut, pihak panitia sendiri awalnya mengusulkan 2.000 porsi. Dan setelah dilakukan verifikasi oleh tim MURI mencatat 2.279 porsi nasi kenduri dalam sarangan, selanjutnya rekor tercatat ke-9.391 sekaligus masuk dalam rekor dunia.
Pihaknya pun dengan bangga mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya nasi kenduri adalah nasi khas sebagai wujud rasa syukur masyarakat Jawa kepada Sang Pencipta.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata Asti Wijayanti, MA; Kepala Dinas Kebudayaan Agus Kamtono,MM; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kelik Yuniantoro,S.Sos,MM; Forkompinca Kec.Playen dan Perangkat Desa.
sumber: gunungkidulkab.go.id