Perbaikan Jalan Diharapkan Dongkrak Perekonomian Warga

GUNUNGKIDUL—Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 reguler tahap kedua tidak hanya mendekatkan aparat dengan masyarakat. Dalam kegiatan ini upaya perbaikan yang dilakukan dapat menjadi faktor pendongkrak perekonomian masyarakat.

Salah seorang warga di Desa Banaran, Sunardi, mengaku berterimakasih kepada aparat TNI yang membantu dalam upaya perbaikan jalan di wilayahnya. Menurut dia, selama ini jalan di kampungnya rusak karena masih berupa jalan berbatu yang sulit dilalui. “Harus hati-hati saat melintas agar tidak jatuh. Saat musim hujan jalan sangat licin,” katanya kepada wartawan, Selasa (16/7/2019).

Meski demikian, kondisi jalan tersebut sudah mulai diperbaiki melalui program TMMD. Jalan yang dulunya berbatu kini dicor sehingga kondisinya menjadi mulus dan akses masyarakat menjadi lebih mudah. “Sangat terbantu dan warga senang,” katanya.

Menurut dia, perbaikan yang dilakukan tidak hanya untuk memperbaiki jalan. Dengan perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. “Mudah-mudahan roda perekonomian bisa lebih berputar. Jika jalan bagus maka aktivitas warga menajadi semakin mudah. Misalnya ke sawah jadi gampang, mengantar anak ke sekolah juga lebih cepat,” katanya.

Komadan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto, mengatakan program TMMD merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan TNI. Selain untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, kegiatan ini juga sebagai upaya membantu proses perbaikan infrastruktur di Gunungkidul. “Diharapkan dengan perbaikan bisa mendorong ekonomi masyarakat yang lebih bagus lagi,” katanya.

Dia menjelaskan anggaran TMMD tahun ini sebesar Rp1,06 miliar yang bersumber dari APBD, APBN dan APBD DIY. Adapun kegiatan ini meliputi pembuatan cor rabat beton sepanjang 1.385 meter, pembuatan talut, normalisasi jalan, rehabilitas pos siskamling, perbaikan balai dusun, masjid dan MCK. “Kami tidak hanya melakukan kegiatan fisik, tapi juga memberikan penyuluhan mengenai wawasan kebangsaan, bahaya narkoba hingga penggunaan media sosial dengan bijak kepada masyarakat,” katanya.

 

sumber: HarianJogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *