Kenalkan Cagar Budaya di Peradaban Tertua DIY, Dinas Kebudayaan Siapkan Jelajah Situs

Dinas Kebudayaan Gunungkidul menyiapkan jelajah situs untuk mengenalkan situs cagar budaya di kabupaten tersebut. Kegiatan ini terbagi dalam bentuk gowes to heritage dan kunjungan ke lokasi situs.

Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan Gunungkidul Agus Mantara mengatakan Bumi Handayani memiliki banyak peninggalan cagar budaya yang terhitung lengkap. Hal ini terlihat dari situs dan artefak yang ditemukan karena berasal dari zaman prasejarah hingga kontemporer pada masa kemerdekaan.

“Gunungkidul memiliki peradaban tertua di DIY, sebab banyak situs atau benda-benda prasejarah berhasil ditemukan. Salah satunya bisa dilihat di komplek situs Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo,” kata Mantara kepada wartawan, Selasa (2/7/2019).

Menurut dia, situs warisan cagar budaya belum banyak dikenal masyarakat secara luas. Oleh karenanya, sambung Mantara, Dinas Kebudayaan Gunungkidul berencana menggelar kegiatan kunjungan dan jelajah situs.

Adapun kunjungan terbagi dalam dua kegiatan. Pertama, kegiatan dilakukan dengan cara bersepeda dengan rute sejumlah situs. Sedang cara kedua dengan mengajak siswa-siswa sekolah untuk mendatangi lokasi situs-situs yang ada. “Untuk gowes to heritage sebanyak tiga kegiatan dan kunjungan situs ada sepuluh kegiatan,” katanya.

Dia pun berharap kegiatan ini dapat mengenalkan situs warisan budaya ke masyarakat secara luas. “Ini bukan sekadar jalan-jalan, peserta juga bisa melihat dan mengetahui bagaimana perkembangan Gunungkidul sejak zaman dahulu,” imbuhnya.

Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman, Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Dinas Kebudayan, Winarsih mengatakan, temuan artefak di Gunungkidul sangat lengkap. Berbagai situs prasejarah juga banyak ditemukan seperti di Goa Braholo, Rongkop; Situs Bleberan, Playen hingga Situs Sokoliman.

Menurut dia, Situs Sokoliman merupakan tempat yang memiliki peninggalan paling lengkap. Lokasi tersebut menyimpan  benda-benda masa prasejarah.

“Kalau di lokasi situs awalnya hanya ditemukan lima buah peti kubur batu, tetapi setelah dijadikan sebagai penampung jumlah koleksi terus bertambah. Hingga sekarang di Situs Sokoliman terdapat 248 menhir dan 17 kubur batu,” katanya beberapa waktu lalu.

 

sumber: HarianJogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *