Ada yang berbeda dari perayaan Natal di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonosari, Selasa (25/12/2018). Perayaan Natal tersebut dimeriahkan oleh penampilan aksi teatrikal dari forum lintas iman. Forum lintas iman tersebut terdiri dari perwakilan umat Hindu, Budha dan Islam.
Saat perayaan Natal kali ini, mereka ikut berperan aktif sebagai pengiring musik dan satu di antara mereka turut serta menjadi aktor saat teatrikal berlangsung. Sebelum teatrikal dimulai puluhan anak-anak maju ke depan mimbar pendeta, sembari mengenakan topi sinterklas dan bernyanyi bersama, setelah itu barulah forum lintas iman menyajikan drama teatrikal. Cerita dari drama tersebut dapat menggelitik para jemaat karena cerita yang disajikan ringan dan lucu.
Cerita dari drama tersebut adalah tentang satu pasang kekasih yang kebingungan untuk memilih rumah sakit mana yang akan digunakan istri untuk bersalin. Orangtua dari keduanya memiliki pemikiran masing-masing dan harus berdebat satu dengan yang lainnya, hal tersebut membuat jemaat tertawa. Di sela-sela drama tersebut diiringi musik rebana oleh perwakilan forum lintas iman sehingga membuat susana lebih meriah dan berbeda dari perayaan Natal dari perayaan sebelumnya.
Ketua Forum Lintas Iman, Aminuddin Aziz, mengatakan pesan yang ingin disampaikan dari kegiatan tersebut adalah perbedaan bukan menjadi halangan untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
“Ini merupakan kegiatan rutin dari forum lintas iman, setiap perayaan hari besar keagaamaan kami lakukan silahturahmi, tidak hanya di gereja saja tetapi juga ke pura, vihara,” ucapnya.
Ia mengatakan dalam kegiatan hari ini pihaknya lebih mengedepankan anak-anak muda, karena generasi yang sudah tua sering membenci antara golongan satu dengan lainnya.
“Jangan wariskan kebencian, jangan wariskan intoleransi kepada generasi muda kita, kepada generasi penerus kita, kesan itu yang ingin kita tonjolkan. Oleh karena itu kami mengajak anak-anak muda,” ujarnya.
Pendeta Dwi Wahyu Prasetya mengatakan kegiatan bersama forum lintas iman merupakan wujud kebersamaan, meskipun dalam perbedaan.
“Kami bukan dalam rangkan untuk memaksa mereka untuk memeluk suatu agama, tetapi ini bukti iman kami terbukti nyata dalam bentuk persaudaraan rukun satu sama lain, kami punya komitmen bersama agar bumi Pancasila ini dapat terawat,” katanya.
sumber: TribunJogja.com