Dinas Sosial DIY menggagas konsep restorasi sosial melalui gerakan bangga penggunaan aksara jawa (Gerbangpraja). Kegiatan Sarasehan Gerbangpraja program Restorasi sosial dari Dinas Sosial DIY, diselenggarakan di Yayasan Martahadi Wisroyo (Joglo Sokoliman) Padukuhan Sokoliman 1, Bejiharjo, Karangmojo, Jumat (16/11).
Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi menilai Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kota pendidikan dan budaya telah mengalami degradasi budaya. Penggunaan aksara jawa yang kaya filosofi kehidupan pun mulai ditinggalkan.
Restorasi sosial sangat penting, dengan harapan dapat mengembalikan nilai-nilai budaya jawa yang mulai pudar, kedepan meskipun generasi penerus berada di generasi milenial, namun masih tetap mengedepankan budaya jawa.
Dengan kegiatan seperti ini di harapkan memicu NGGUGAH RASA SITHIK EDHING LUMANTAR AKSARA (Membangkitkan tenggang rasa melalui budaya adi luhung).
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. H. Immawan Wahyudi, M.H., menyampaikan, apabila akan menggunakan Gerbangpraja dalam sebuah pergerakan, maka sebaiknya bisa menjalankan dan mengamalkan Pancasila sila ke 5.
“Arti SITHIK EDING memberikan makna luas karena akan memberikan rasa tenggang rasa dan keadilan, dan alhamdullilah budaya ini sudah dijalankan masyarakat Gunungkidul, dibuktikan dengan semangat guyub rukunnya,” terangnya.
Akhir sambutannya, Immawan Wahyudi meminta peserta sarasehan, dan masyarakat agar dapat membangkitkan kembali pemahaman dan penggunaan aksara jawa, melalui semangat keistimewaan Yogyakarta dengan bangga menggunakan bahasa daerah.
sumber: Web Portal Gunungkidul