Puluhan atlet surfing dari berbagai daerah unjuk gigi dalam kompetisi surfing di Pantai Wediombo, Girisubo, Gunungkidul, Minggu (28/10/2018).
Pada perhelatan kompetisi ini mengambil tajuk “Wediombo it’s Good to Sea You” acara ini diinisiasi oleh Wediombo Surf Society, dan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Gunungkidul serta Dinas Pariwisata DIY.
Ketua Panitia kompetisi surfing, Tugiyanto mengungkapkan turnamen Surfing ini merupakan yang ketiga kalinya.
Dibanding dengan tahun lalu Ia menilai kompetisi surfing tahun ini terasa berbeda, terlebih pada jumlah pesertanya yang lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Ini (Kompetisi surfing) sudah kedua kalinya digelar. Kalau tahun lalu pesertanya ada 20 dan tahun ini ada 34 peserta dari berbagai daerah,” katanya saat ditemui di Pantai Wediombo, Girisubo, Gunungkidul, Minggu (28/10/2018).
Tugiyanto mengatakan peserta kali ini dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Parangtritis, Pacitan Banyuwangi, Bali, Pangandaran, Batu Karas, hingga Mentawai.
Lanjut Tugiyanto, meski para peserta berasal dari berbagai daerah, ia menyebut bahwa untuk skala kompetisi surfing yang digelar bertaraf semi nasional.
Kendati demikian, ada beberapa peserta yang sudah sering berlomba ditingkat nasional.
“Ada tiga kategori yang diperlombakan yaitu, open division, under 16 dan women division. Dari 34 (Peserta) itu, 20 ikut yang open, 10 under 16 dan 4 orang di kelas khusus perempuan. Kompetisi ini juga dalam rangka silaturahim antar komunitas surfing dan memperkenalkan olahraga surfing di Gunungkidul,” ujarnya.
“Untuk hari sabtu merupakan babak penyisihan dan semi final, dan hari ini (Minggu) adalah babak final,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kendala dalam menggelar kompetisi surfing tersebut, pria berkulit sawo matang ini menyebut bahwa lebih kepada hari yang dipilih. Mengingat tidak setiap hari di Pantai Wediombo ombaknya bagus.
“Dua hari lalu ombaknya bagus, tapi hari ini kurang. Idealnya (Ombak untuk surfing) kan 1,5 sampai 2 meter, ini tadi sekitar satu meteran. Tapi tidak masalah, karena alam kan tidak bisa diprediksi, Saya harap hari ini (Minggu) ombak dapat bagus seperti awal minggu ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, Wediombo dipilih karena ombaknya dinilai paling baik untuk olahraga surfing daripada pantai-pantai lain di Gunungkidul.
“Wediombo dipilih karena masuk tempat terpopuler untuk surfing di Indonesia versi API (Anugerah Pesona Indonesia),” imbuhnya.
Ia berharap kompetisi surfing bisa jadi event tahunan di Pantai Wediombo dan bisa menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kami selaku Dinas Pariwisata Gunungkidul mendukung penuh acara kompetisi surfing di Wediombo, karena dengan memperbanyak even seperti ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung,” tutupnya.
sumber: TribunJogja.com