Rabu, (24/10), Wakil Bupati Gunungkidul Dr. H. Immawan Wahyudi, M.H., meninjau langsung penemuan goa (Goa Kedung Mbangsri) yang didalamnya terdapat sumber air, di Dusun Blado, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, dan rencananya air tersebut akan angkat ke permukaan.
“Yang pertama akan melaporkan kepada bupati terkait penemuan ini, lalu akan melaporkan ke satuan kerja (satker) DIY, infonya memang dari satker sudah kesini tetapi memang harus ada permintaan dari Kabupaten,” tuturnya.
“Di Goa Begho menghabiskan dana Rp 1,6 miliar untuk menaikkan air ke permukaan, melihat karakteristiknya hampir sama dan disini lebih besar perhitungan kasar kurang lebih bisa menghabiskan Rp 2 miliar,” paparnya.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri saat ini belum mempersiapkan anggaran untuk pemanfaatan goa Kedung Mbangsri.
“Pemkab belum menyiapkan dana karena sudah masuk anggaran perubahan tetapi lebih baik diajukan ke pemerintah provinsi, biar nanti pak Gubernur punya kebijakan menggunakan dana dari mana,” katanya.
Untuk memanfaatkan sumber air yang cukup melimpah di goa tersebut Pemkab menyiapkan dua rencana yaitu rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.
“Untuk rencana jangka pendek akan dilakukan pemanfaatan darurat, untuk bisa dimanfaatkan artinya segala urusan genset dan perpipaan disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) sesampainya di atas mohon dikelola sebaik-baiknya, kalau dana dari PU berlebih bisa dibangunkan bak penampungan air,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Blado, Witanto mengatakan didaerahnya ada tiga sumber air tetapi dua diantaranya kering saat musim kemarau seperti saat ini.
“Ada tiga sumber air tetapi saat musim kemarau satu kering, dan satunya debit air sangat kecil sedangkan satu lagi ini debit airnya cukup banyak tetapi kami kesulitan untuk memompa air ke permukaan,” katanya.
Turut hadir mendampingi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bappeda, PUPR, Kabag Administrasi Pembangunan Setda, Dinas Kominfo, PLN, Camat dan unsur Forkopimca.
sumber: Web Portal Gunungkidul