Peningkatan secara signifikan jumlah kunjungan wisata di Gunungkidul dalam beberapa tahun terakhir atau dalam bahasa umum sering disebut “booming” pariwisata menjadi salah satu fenomena yang turut menyadarkan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan besarnya potensi pariwisata Gunungkidul. Pertumbuhan kunjungan wisatawan dikuti dengan peningkatan PAD, yang mana ditahun 2013 telah terealisasi sejumlah 6.1 Milyar dan ditahun 2017 telah melampaui target pendapatan sejumlah 26.9 Milyar.
Dengan adanya potensi pariwisata tersebut,
Gunungkidul Journey menyelenggarakan Gelar Wicara “Masa Depan Pariwisata Gunungkidul : Industrialisasi atau Berbasis Masyarakat” di Bangsal Sewokoprojo, Selasa (02/10). Acara ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan strategi untuk pengembangan pariwisata. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyambut positif kontribusi
Gunungkidul Journey, merupakan komunitas pemuda di bidang komunikasi dan pariwisata yang juga turut berupaya memajukan industri pariwisata Gunungkidul melalui website dan sosial media. Pada kesempatan ini, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos hadir didampingi oleh beberapa nara sumber, diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Ir. Asti Wijayanti, pengamat ekonomi UPN Ardito Bhinadi, dan Ketua Dewan Kebudayaan CB. Supriyanto.
Dalam sambutannya Bupati Gunungkidul berharap pokok bahasan “Industrialisasi atau Berbasis Masyarakat” dalam pengembangan pariwisata, tidak dibatasi sebagai pilihan mutlak yang menjadi pedoman pengembangan pariwisata Gunungkidul. Pengembangan dengan mengadopsi sistem industrialisasi yang identik dengan profesionalitas, tidak serta merta menghilangkan atau mengabaikan keterlibatan masyarakat.
“Keduanya bukanlah suatu yang sama sekali bertolak belakang, karena masyarakat pun memiliki kemampuan untuk diberdayakan menjadi pelaku-pelaku pariwisata yang profesional, bergerak dinamis dan efektif dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata di Gunungkidul”, jelasnya.
Sebagai nara sumber, Kepala Dinas Pariwisata Ir. Asti Wijayanti menyampaikan arah kebijakan pembangunan pariwisata Gunungkidul yang berkontribusi menumbuhkan ekonomi lokal, mengentaskan kemiskinan, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Gunungkidul. Juga tentang bagaimana mendorong masyarakat untuk memiliki standar pelayanan, menuju ranah industrialisasi.
Industri pariwisata mampu menggerakkan pembangunan dan perekonomian daerah dengan membuka peluang dan meningkatkan investasi di bidang pariwisata. Mengingat titik berat pembangunan daerah pada sektor pariwisata sebagai motor penggerak utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul.”Industrialisasi sektor pariwisata yang didukung oleh pemberdayaan masyarakat, dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan”, katanya.
sumber: Web Portal Gunungkidul
Terkait