Dusun Tamansari yang berlokasi di wilayah pegunungan Baturagung Kabupaten Gunungkidul dahulunya setiap musim kemarau selalu berjuang untuk mendapatkan air bersih.
Berbagai usaha dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mendapatkan air bersih. Dengan mengumpulkan dana dan mencari donatur, membeli air yang diangkut truk tangki air menuju Tamansari bukanlah hal yang mudah, karena untuk mencapai dusun tersebut jalan yang dilalui sangatlah curam. Setiap minggu sekurang-kurangnya 30 tangki air dibeli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan RT 6 dan RT 7 saja.
Tapi saat ini dusun tersebut telah berhasil swasembada air, hal ini tidak lepas dari peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul, Institut Teknologi Yogyakarta, dan juga bantuan dari
Nanyang Technological University Singapura. Siang tadi, perwakilan dari tiga institusi tersebut meresmikan Sistem Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (27/09). Yang dihadiri oleh Kabid Fispra Bappeda Gunungkidul Aning Sri Mintarsih, SP.,MT.,MSHS, NEWRI- Nanyang Techological Institute Prof. Shane Allen Snyder, Rektor Institut Teknologi Yogyakarta Prof.Dr. Chalid Fandeli, dan juga warga masyarakat Tamansari.
NEWRI-NTU (Nanyang Environment & Water Research Institute- Nanyang Technological University) bersama dengan warga Tamansari telah berhasil menemukan sumber mata air. Dengan kedalaman 98 meter dan debit air sejumlah 3.2 meter kubik perjam, sumur bor yang dibangun diatas pegunungan tersebut telah dapat mendistribusikan air kepada 27 Kepala Keluarga melalui jaringan pipa.
Program Sistem Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat dikembangkan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Melalui Kelompok Masyarakat “Sumber Urip” pengelolaan distribusi air dan penentuan sejumlah tarif bagi pelanggan dilakukan secara swakelola oleh warga untuk menjamin sistem yang keberlanjutan.
sumber: Web Portal Gunungkidul
Terkait