Musim kemarau tahun ini, pertanian sektor hortikultura jenis bawang merah di Kabupaten Gunungkidul menghasilkan panen yang cukup menggembirakan. Dari ubinan yang dilakukan, hasil panen bawang merah di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari mencapai 19,43 ton per hektar umbi basah. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnu Broto, pada kegiatan panen raya bawang merah, Jum’at, (10/08). Turut hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Direktur RSUD, Direktur BDG, Kepala Bidang IKP Dinas Kominfo, Camat beserta Forkopimca Wonosari.
“Jika telah menjadi umbi kering hasilnya berkisar 13,60 ton per hektar, dengan harga saat ini berkisar Rp. 22.000, hingga Rp. 24.000 per kilogram,” terangnya.
Menurutnya, dengan jumlah hasil panen dan kondisi harga bawang merah yang cukup baik membuat keuntungan petani sangat membanggakan.
Sebagaimana himbauan Bupati, yang menginstruksikan agar harga bawang tidak anjlok saat petani panen, Bambang mengaku akan melakukan pemantauan atau monitoring di pasar. Meski sebenarnya petani juga mau tidak mau mengikuti harga pasar.
“Kami akan monitoring, Jika harga sedang tidak baik harapannya petani bisa menahan untuk tidak menjual terlebih dahulu. Tetapi saat ini harganya sangat baik,” terang Bambang.
Senada dengan Bambang, Bupati saat mengikuti kegiatan panen raya meminta kepada semua kelompok tani untuk tidak terburu-buru menjual hasil panen bawang merah. Jika perlu petani melakukan survey harga di pasar di Wonosari dan di sekitarnya.
“Jika harga di pedagang cukup baik maka jual langsung saja kepada pedagang. Sebaiknya jangan jual ke tengkulak,”pintanya. Beliau berharap petani dapat menjual bawang merah dengan harga maksimal, jangan sampai harga bawang anjlok saat musim panen.
Sementara, Kepala Dukuh Karanggumuk I, Desa Karangrejek, Mardi, mengaku bersyukur atas panen bawang merah kali ini. Dikatakan, dalam melaksanakan program upaya khusus peningkatan produksi bawang, di Desa Karangrejek ditanam bawang merah dengan luas tanam 21 hektar. “Rinciannya 3 hektar merupakan bantuan pemerintah, sementara 18 hektar merupakan upaya swadaya,” pungkasnya.
sumber: Web Portal Gunungkidul