Gunungkidul – Bazar Durian Nglanggeran resmi dibuka oleh Bupati Gunungkidul. Bazar durian yang diselenggarakan oleh Kelompok Tani Kencono Mukti bertempat di area parkir Embung Nglanggeran pada tanggal 3-5 April 2025.
Sebanyak 1.500 buah durian lokal serta 3 kwintal durian Musangking telah disediakan oleh panitia. Hal tersebut disampaikan oleh Hendri Ketua panitia bazar durian Nglanggeran.
“Bazar ini memberikan kesempatan bagi pecinta durian untuk menikmati cita rasa khas dari wilayah ini,” kata Hendri.
Bupati Gunungkidul dalam sambutannya menyampaikan bahwa Langgeran, yang telah dikenal sebagai Desa Wisata tingkat dunia, kini semakin memperkuat posisinya sebagai penghasil durian berkualitas super.
“Durian di Langgeran memiliki keunikan tersendiri. Kualitas tanah yang baik, pemberian pupuk yang tepat, serta curah hujan yang sesuai menjadikan durian di Langgeran memiliki rasa dan tekstur khas. Kami berharap bazar ini menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang untuk memperkenalkan potensi yang ada,” ujar Bupati.
“Bazar ini harapannya diselenggarakan setiap lebaran sehingga bisa menarik wiasatawan” tambah Bupati
Bupati juga menekankan bahwa durian lokal Langgeran memiliki potensi besar jika dikembangkan dengan strategi yang tepat. Oleh karena itu, kolaborasi berbagai pihak, termasuk kelompok petani, pemerintah daerah, dan pelaku industri, diperlukan untuk memperkenalkan keunggulan durian lokal ini ke pasar nasional.
Paniradyapati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, dalam sambutannya mengungkapkan keterkaitannya secara personal dengan Langgeran sejak masa awal pembangunan Embung Nglanggeran.
“Bersama tim, kami mulai belajar membangun embung ke salah satu tempat di Ungaran untuk mengembangkan beberapa lokasi sebagai pilot project di DIY. Di Gunungkidul sendiri, terdapat tiga lokasi yang menjadi bagian dari proyek ini, yaitu Langgeran, Sriten, dan Tambakromo,” ujarnya
“Tantangan terbesar adalah bagaimana membangun embung di daerah pegunungan, dimana air sangat dibutuhkan” tambahnya
Peristiwa ini bermula sekitar tahun 2010-2011 dan menjadi bagian dari awal kunjungan Gubernur DIY yang memberikan perhatian khusus kepada masyarakat Gunungkidul.
“Sejak saat itu, saya selalu mengingatkan bahwa keberadaan embung ini sangat berharga, terlebih di belakang sana ada tanaman yang ditanam langsung oleh Ngarso Dalem. Harapan kami, tanaman tersebut dapat dirawat dengan baik, karena keberadaannya menjadi simbol perhatian beliau terhadap tanaman buah di Ngglanggeran,” ujarnya.
Paniradyapati juga menegaskan pentingnya branding durian lokal Gunungkidul.
“Jika hanya disebut sebagai ‘durian lokal,’ maka kualitasnya bisa tidak terjaga dengan baik. Dengan identitas yang jelas, dari segi nama, tekstur, warna, hingga karakteristiknya, kita dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing durian ini,” tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi pemasaran, ia mendorong agar bazar ini dikembangkan menjadi event tahunan yang tidak hanya sekadar pasar durian, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan pendukung seperti kompetisi, edukasi, dan festival budaya.
“Kita perlu merancang event ini dengan matang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemda DIY, Pemkab Gunungkidul, serta pelaku industri dan komunitas lokal,” jelasnya.
Dengan adanya Bazar Durian Ngglanggeran ini, diharapkan durian lokal Gunungkidul semakin dikenal luas dan menjadi produk unggulan yang diminati di seluruh Indonesia.
sumber: gunungkidulkab.go.id