BPIP Perkuat Pemahaman Pancasila bagi Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Gunungkidul

Gunungkidul – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi masyarakat pesisir dan nelayan di Kabupaten Gunungkidul. Acara bertema “Ideologi Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa” ini berlangsung di Joglo kawasan Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, pada Rabu (26/3/2025).

Acara ini dihadiri oleh Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, serta Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso serta jajarannya.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso mengatakan, Peserta kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 nelayan dari Pantai Baron dan sekitarnya. BPIP terus berupaya memberikan penguatan pemahaman Pancasila kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk para nelayan.

“Mereka bukan hanya pencari ikan, tetapi juga pahlawan yang menjaga laut kita. Oleh karena itu, mereka perlu memahami bahwa Indonesia bercita-cita menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya.

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyambut baik kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa BPIP memiliki tugas penting dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila.

“Kami menyambut positif kegiatan ini sebagai upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat pesisir dan nelayan Gunungkidul. Pembinaan ini merupakan tanggung jawab bersama agar nilai-nilai Pancasila semakin mengakar dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi, radikalisme, dan intoleransi. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus senantiasa hadir dalam kehidupan masyarakat.

“Pancasila dilahirkan untuk menjaga persatuan dan mencegah bibit-bibit intoleransi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., menegaskan bahwa Pancasila adalah konsensus tertinggi yang berlaku dalam kehidupan bernegara. Pemahaman Pancasila, katanya, sangat penting bagi masyarakat pesisir dan nelayan agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh hoaks yang menggunakan argumen keagamaan yang tidak memahami dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pancasila adalah landasan yang membebaskan manusia dan menolak segala bentuk diskriminasi, termasuk ethnic cleansing. Pemahaman Pancasila harus terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para nelayan yang bekerja di laut,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan bagi para nelayan, BPIP juga memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan dan jaket pelampung untuk meningkatkan keselamatan mereka di laut. Diharapkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat pesisir dan nelayan semakin meningkat.

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *