GUNUNGKIDUL – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul mengalokasikan anggaran senilai Rp1.597.120.000 yang berasal dari APBD 2025 untuk perbaikan 18 sekolah yang mengalami kerusakan.
Sekretaris Disdik Kabupaten Gunungkidul, Agus Subariyanto, mengatakan dari 18 sekolah yang dimaksud terdiri dari 12 Sekolah Dasar (SD) dan 6 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Rinciannya, 12 SD yakni SDN Watusigar 1 Ngawen, SDN Cabe Rongkop, SDN Kenteng Rongkop, SDN Banaran III Playen, SDN Nanas Purwosari, SDN Karanganyar Gedangsari, SDN Ngampon Ngawen, SDN Karangasem Ponjong, SDN Temuireng II Panggang, SDN 1 Semin, dan SDN Sumbergiri Ponjong.
Kemudian, 6 SMP yakni SMP Persiapan Semanu, SMPN 1 Gedangsari, SMPN 1 Karangmojo, SMPN 3 Ngawen, SMPN 3 Panggang, dan SMPN 3 Rongkop.
“Untuk perbaikan SD itu alokasi dananya sebesar Rp1.277.375.000, sedangkan SMP alokasi dananya sebesar Rp319.751.000,” terangnya pada Senin (27/1/2025).
Ia melanjutkan sekolah yang diusulkan perbaikan ini memiliki kerusakan kategori sedang, didominasi kerusakan pada atap, dinding, dan lantai.
“Kategorinya kerusakan sedang dengan kerusakan 25-39 persen, karena kalau kerusakan sampai 40 persen baru masuk kategori berat. Karena ini, rata-rata kerusakan pada lantai dan atap, jadi belum sampai ke bangunan strukturnya,”paparnya.
Dia melanjutkan untuk saat ini proses renovasi masih masuk tahapan penyiapan perencanaan.
Sedangkan, pengerjaan fisiknya ditargetkan mulai dikerjakan pada April mendatang.
“Ini masih dilakukan pembahasan untuk rencana pembangunan seperti apa, mulai dari pengembang dan lain sebagainya. Jadi, untuk pengerjaan fisik kami belum sampai ke sana,” terangnya.
Sementara itu, Agus mengungkapkan sebenarnya ada sekitar 120-an sekolah di Kabupaten Gunungkidul yang memerlukan perbaikan.
Namun, karena keterbatasan anggaran maka 18 sekolah yang diprioritaskan untuk perbaikan terlebih dulu.
“Sekolah yang diprioritaskan ini kalau tidak segera diperbaiki bisa membahayakan. Tahun kemarin perbaikan sekolah juga dianggarkan dari DPUPRKP sebanyak 10 sekolah, tapi tahun ini tidak ada, tidak tahu kenapa biasanya setiap tahun ada,” terang dia.
Sementara itu kepala DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, membenarkan tahun ini pihaknya tidak ada alokasi untuk perbaikan sekolah.
“Benar tahun ini tidak ada alokasi untuk perbaikan sekolah, dulu infonya masuk ke kami, tapi di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tidak ada,” tuturnya.
Saat ditanya apakah ada efisiensi anggaran terkait hal tersebut, dia mengaku tidak mengetahui penyebab anggaran perbaikan sekolah tidak ada di DPA DPUPRKP padahal setiap tahunnya selalu ada.
“Kurang tau juga, biasannya setiap tahun selalu ada baru tahun ini tidak ada, itu dianggarkan lewat APBD. Alasannya apa kurang tahu sebab kami di sini sebagai instansi pelaksana saja,” tandasnya.
sumber: tribunjogja.com