Yogyakarta (MTsN 8 Gunungkidul) — Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Sains dan Teknologi telah memberi kesempatan kepada tiga guru MTsN 8 Gunungkidul untuk ikut terlibat di dalamnya. Bimtek yang diselenggarakan oleh Kemendikbud berkolaborasi dengan Kemenag ini merupakan region 2 yang dilaksanakan di Yogyakarta setelah region 1 Jakarta. Selama lima hari 423 peserta (jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA) dari wilayah Jawa, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan ini berhasil menyerap ilmu dari 40 akademisi dan praktisi sebagai narasumber.
Ketiga guru tersebut Nur Idiah Asmarawati (Matematika), Sari Suartini (IPA), dan Rukmini (Bahasa Indonesia) selaku duta PISA telah mengikuti bimtek sejak Ahad (17/11/2024) hingga Kamis (21/11/2024) di Grand Mercure, Yogyakarta. Selama bimtek peserta wajib mengikuti setiap sesi sesuai dengan rundown.
“Tentu kami harus komit dalam mengikuti bimtek ini. Sebagai utusan dari madrasah sampel PISA kami bertiga menimba ilmu demi ikhtiar meningkatkan skor Indonesia di kancah dunia,” kata Nur Idiah. Sementara itu, Sari, di Hotel Shapir, juga menyampaikan hal yang sama terkait dengan keikutsertaan bimteknya. Tujuan kunci pelaksanaan kegiatan tersebut adalah karena adanya rasa keprihatinan terhadap skor PISA Indonesia yang masih rendah, yakni kurang dari 400 di tahun 2022. Melalui bimtek tersebut diharapkan terjadi kenaikan rating PISA di tahun 2025.
Sebagai materi kunci adalah tentang literasi, baik literasi membaca, numerik, maupun sains. Sebagaimana yang terdapat di kelas Bahasa Indonesia ada empat materi pokok yakni Teks Multimodal, Penumbuhan Minat dan Daya Baca, Strategi pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan literasi membaca, dam asesmen literasi membaca. Selanjutnya materi penunjang lainnya adalah Bagaimana Berpikir Komputasional, dan Literasi Digital.
Pada dasarnya untuk meningkatkan kemampuan berliterasi pada siswa, semua mata pelajaran memiliki andil di dalamnya. Tidak hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia, namun seluruh mata pelajaran. Oleh karena itu pembiasaan berlitersi harus diterapkan oleh semua guru mata pelajaran dalam proses pembelajarannya.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id