Antisipasi Dampak Bencana Selama Musim Hujan, BPBD Gunungkidul Siapkan 200 Paket Logistik

GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyiapkan lebih dari 200 paket logistik guna mengantisipasi dampak bencana alam selama musim hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan logistik per makanan tersebut siap pihaknya distribusikan apabila terjadi bencana alam. Item per makan tersebut mencakup beras, minyak goreng, mi instan, gula pasir, teh instan, hingga roti kering. “Bantuan logistik per makanan ini nanti kami salurkan untuk kerja bakti masyarakat ketika ada bencana,” kata Purwono, Jumat (1/11/2024).

Purwono menambahkan BPBD juga telah menyiapkan sarana prasarana, antara lain gergaji mesin hingga tali temali. Gergaji mesin tersebut dapat digunakan untuk mengatasi pohon tumbang.

Sebagai upaya mitigasi, BPBD melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon besar yang rawan roboh atau patah. BPBD juga telah menyiapkan beronjong. Ada sekitar 40–60 beronjong yang ada di gudang BPBD Gunungkidul. Beronjong ini akan sangat membantu untuk meminimalkan potensi longsoran tebing atau tanggul.

Meski BPBD telah menyiapkan upaya mitigasi, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam meminimalkan dampak bencana dan mencegah terjadinya bencana, seperti membersihkan drainase.

Drainase dapat menjadi faktor penyebab banjir apabila mengalami sumbatan. Air yang meluap ke badan jalan dapat mengikis tebing dan membuat longsor, selain banjir. “Apabila hujan dengan durasi cukup lama sekitar tiga hingga empat jam di daerah perbukitan, masyarakat perlu waspada. Kalau sedang berada di rumah, jauhi bagian rumah yang dekat dengan tebing,” katanya.

Masyarakat juga perlu mengecek rembesan air pada tanah. Rembesan ini dapat menjadi tanda kewaspadaan tanah longsor. Adapun wilayah yang rawan bencana alam selama musim hujan, yaitu Kalurahan Terbah, Kapanewon Patuk; Serut dan Tegalrejo, Gedangsari; Tancep, Ngawen; Candirejo, Semin; Sawahan dan Tambakromo, Ponjong sisi utara; dan Nglipar.

Pemetaan wilayah tersebut mengacu pada catatan peristiwa kebencanaan yang pernah terjadi. Beberapa karakteritik tanah di sisi utara Gunungkidul merupakan tanah liat. Apabila ada hujan, tanah mudah jenuh dan longsor.

Adapun tiga peristiwa kebencanaan yang terjadai pada Rabu (30/10/2024), yaitu angin kencang dan puting beliung yang menyebabkan atap rumah warga Semin rusak, baik diterbangkan angin maupun tertimpa pohon.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul menyampaikan Pemkab Gunungkidul menerbitkan surat edaran (SE) No. 39/2024 tentang Gerakan Bersih Kali dan/atau Luweng. SE ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir di bumi Bumi Handayani.

Monitoring dan pelaporan pelaksanaan Gerakan Bersih Kali dan/atau Luweng di wilayah masing-masing dilakukan melalui tautan https://bit.ly/Gerakanbersihkali_GK2024.

 

sumber: harianjogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *