Wonosari (Kemenag Gunungkidul) – KMA nomor 450 tahun 2024 menuntut satuan pendidikan agar betul-betul memperhatikan potensi peserta didik dan memberikan keluasaan kepada peserta didik untuk belajar.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul H. Supriyanto S.Ag MSI saat menghadiri Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG MI) Kabupaten Gunungkidul 1, Senin (12/8/2024), di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Gunungkidul.
“Pada Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan dapat mengembangkan tiga komponen penting yang saling melengkapi, yaitu intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler,” tuturnya.
Supriyanto menerangkan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘alamiin (P5-RA) merupakan program pembelajaran holistik dan mencakup hal-hal yang menyenangkan bagi siswa, terutama potensi yang dimiliki seperti intelektual, emosional, sosial, dan spritual.
“Pendidikan holistik adalah pendidikan yang utuh lewat kegiatan ekstrakurikuler yang dijalankan masing-masing Lembaga,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Supriyanto meminta dukungan dan doanya untuk dua siswa dari Kabupaten Gunungkidul yang mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta maju di Kompetisi Sains Madrasah tingkat nasional tahun 2024. “Semoga dari doa dan dukungan, dapat meraih prestasi yang membanggakan,” ujarnya.
Bertindak selaku narasumber, widyaiswara dari BDK Semarang Rr. Sri Sukarni Katamwatiningsih, M.Pd. Hadir Ketua KKG MI Gunungkidul 1 Novan Hariansyah Lc beserta jajarannya.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id