Budaya sebagai Salah Satu Infrastruktur Sosial dalam Menjaga Ketersediaan Air di Gunungkidul

Gunungkidul – Sebuah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal dengan wisatanya pantainya yang sangat indah, namun di sisi yang lain juga dikenal sebagai daerah kering nan gersang. Permasalahan ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan, utamanya di musim kemarau. Pemerintah bersama berbagai pihak terus berupaya memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Gunungkidul.

Jika diteliti lebih lanjut, ketersediaan air di Gunungkidul sebenarnya cukup banyak namun letaknya berada jauh dibawah tanah. Butuh teknologi dan biaya yang besar untuk memanfaatkannya.

Kondisi ini mendorong adanya upaya alternaitf yang bisa dilakukan dalam upaya menyediakan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul. Salah satu upaya tersebut diinisiasi oleh sebuah komunitas yang menamakan diri Resan Gunungkidul.

Resan Gunungkidul adalah komunitas yang menyatakan dirinya sebagai pecinta “resan” (pohon pelindung), sumber air, dan ilmu pengetahuan lokal. Komunitas ini memiliki anggota yang berasal dari berbagai wilayah dan latar belakang.

Komunitas Resan Gunungkidul memiliki kegiatan rutin membibit dan menanam bakal resan. Kegiatan lainnya adalah merawat dan membersihkan sumber air, kegiatan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai tradisi menjaga dalam menjaga kelestarian alam.

Kegiatan Budaya yang dilakukan Resan Gunungkidul mencakup berbagai praktik, nilai, dan norma yang diwariskan secara turun-temurun dan diterapkan dalam kehidupan.

Aktivitas ini biasa dilakukan bersama warga masyarakat yang wilayahnya memiliki sumber air. Komunitas Resan terus berupaya dalam mendorong kesadaran masyarakat unutuk menjaga kelestarian lingkungan utamanya di sekitar sumber air. Hal ini penting demi keberadaaan sumber air tersebut, agar bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mempelajari kegiatan budaya yang dilakukan komunitas ini, kita bisa menggali lebih dalam bagaimana budaya berperan sebagai infrastruktur sosial yang efektif dalam menjaga ketercukupan air di Gunungkidul. Melalui angel ini, kita dapat melihat bahwa budaya tidak hanya sekedar warisan leluhur, tetapi juga menjadi solusi praktis dalam menghadapi masalah lingkungan yang kompleks.

Dengan memahami dan mengapresiasi peran budaya, kita dapat belajar bagaimana kearifan lokal dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Video Budaya sebagai Salah Satu Infrastruktur Sosial dalam Menjaga Ketersediaan Air di Gunungkidul bisa disaksikan di https://s.id/AirGunungkidul

 

sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *