Ngawen (Kemenag Gunungkidul) – Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Hj. Sri Sugiyanti SH M.Hum menghadiri Launching Program Pemberdayaan Umat LAZ MKU dan KUA Kapanewon Ngawen di Balai Padukuhan Duren, Beji, Ngawen pada Selasa (30/7/2024).
Ditemui usai acara, Sri menjelaskan kegiatan bertajuk “Ketahanan Pangan dan Cegah Stunting Menuju Indonesia Emas 20245” ini diadakan untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan zakat. “Kebijakan pengelolaan zakat dengan jalan optimalisasi, kolaborasi, kemitraan, dan strategis zakat wakaf,” tuturnya.
Secara nasional, kegiatan ini melibatkan 143 Lembaga Amil Zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat dengan menggunakan dana sosial keagamaan lainnya seperti infak dan sedekah.
Sri menuturkan, di Kabupaten Gunungkidul ada dua lokasi yang menerima pendampingan pemberdayaan ekonomi umat dari LAZ MKU (Membangun Keluarga Utama), yaitu di KUA Ngawen dan KUA Patuk. “Pemberdayaan ekonomi umat bertujuan mengubah kondisi masyarakat dengan memecahkan berbagai permasalahan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Program pemberdayaan ekonomi umat bernama Gale (Galon Lele) berupa pemeliharaan lele didalam galon yang diatasnya ditanami kangkung. “Ada 15 kelompok yang menerima program ini dan masing-masing kelompok menerima 10 gale dimana 1 gale berisi 20 ekor bibit lele, galon bekas, bibit kangkung dan ceting untuk menanam kangkung,” pungkasnya.
Hadir Kepala KUA Ngawen Arif Munandar Thohar S.Ag MA dan undangan lainnya.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id