Gunungkidul – Bupati Gunungkidul Sunaryanta menghadiri upacara adat Cing Cing Goling yang digelar oleh masyarakat Padukuhan Gedangan, Kalurahan Gedangrejo, Karangmojo, Kamis (27/6/2024).
Dalam sambutannya Bupati meminta tradisi ini menjadi ajang silaturahmi, gotong royong dan ruang komunikasi masyarakat. Tradisi warisan nenek moyang ini diharapkan terus dilestarikan setiap tahunnya.
“Adat tradisi yang kita miliki erat kaitanya dengan gotong royong dan ajang silaturahmi masyarakat. Menjadi modal besar yang kita miliki untuk membangun persatuan,” katanya.
Dalam mengikuti event tersebut, bupati di dampingi Sekda Gunungkidul, sejumlah kepala OPD, Perwakilan Kundha Kabudayan, tokoh masyarakat dan pemangku adat setempat.
Sebelum mengikuti genduri, tamu undangan diberikan tempat untuk melihat aksi teatrikal mengambarkan prajurit Majapahit yang mengamankan Nyai Wisangsanjaya dari serangan perampok. Mereka berlarian ditengah pemukiman warga.
Konon dalam cerita yang dibacakan, teatrikal menunjukkan bagaimana pelarian Majapahit yakni Wisang Sanjaya dan istrinya bernama Yudopati ke Gedangrejo. Selama pelarian itu, keduanya kerap dikejar begal yang ingin memiliki Yudopati. Namun hal itu dapat dicegah seorang pria yang mengawal keduanya.
“Cing Goling itu kan menggambarkan perjalanan beliau (Wisang Sanjaya dan Yudopati) dari Majapahit ke wilayah ini. Artinya Cing Cing Goling, ini kan tarian,” kata tokoh masyarakat Sugiyanto.
Ketua penyelenggara kegiatan, Wawan Setiawan mengatakan kegiatan yang digelar setiap setahun sekali ini juga terdapat ratusan ingkung yang dibawa oleh masyarakat sebagai perwujudan rasa syukur.
“Eyang Wisang dipercaya menjadi pahlawan petani di Gedangan karena membuat bendungan ini. Hingga akhirnya bisa mengalirkan air dan membuat lahan pertanian. Nah ingkung dan ubo rampe lainnya sebagai bentuk rasa syukur,” paparnya.
sumber: gunungkidulkab.go.id