Wonosari (Kemenag Gunungkidul) – Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal maupun nonformal yang memberikan pelayanan dan perlindungan kepada peserta didik agar nyaman, senang dan betah ketika berada di lingkungan sekolah/ madrasah, terutama dalam hal belajar.
Hal ini disampaikan Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul H. Supriyanto S.Ag MSI saat menghadiri Bimtek Sekolah/ Madrasah Ramah Anak bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 2 Gunungkidul, MIN 6 Gunungkidul, MIN 11 Gunungkidul dan MIN 12 Gunungkidul. Kegiatan dilaksanakan di Aula MAN 1 Gunungkidul, Senin (10/6/2024).
“Harapan kita dengan diterapkannya madrasah ramah anak, peserta didik betul-betul mendapatkan pelayanan, perlindungan dari Bapak/ Ibu Guru dan stakeholder, sehingga anak-anak itu senang belajar di madrasah,” ungkap Supriyanto.
Supriyanto menjelaskan ada tiga pilar yang harus diperhatikan dalam rangka penetapan madrasah ramah anak, yaitu sekolah/Madrasah, orang tua/wali siwa dan peserta didik, bersama-sama menciptakan kondisi sekolah/madrasah yang bersih, rapi, indah, inklusif, sehat, aman dan nyaman.
“Setelah Bimtek ini selesai, saya berharap keempat madrasah tersebut ada semacam deklarasi bahwa MIN 2 Gunungkidul, MIN 6 Gunungkidul, MIN 11 Gunungkidul dan MIN 12 Gunungkidul siap menerapkan madrasah ramah anak tahun 2024,” pungkas Supriyanto.
Adapun narasumber Bimtek ini berasal dari jajaran MAN 1 Gunungkidul selaku Koordinator Madrasah Ramah Anak, diantaranya Kepala MAN 1 Gunungkidul H. Kholis Muhajir S.Ag MSI, Guru TIK Pandu Kusumahadi S.Kom, Guru Pendidikan Pancasila Mulyati S.Pd. MSI, Guru Penjas Orkes Andi Taufik S.Pd. M. Or, Guru Bahasa Inggris Rahmat Bekti Nugroho S.Pd M.Pd, dan Guru Matematika Rita Indriyana Rahmawati S.Pd.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id
