Wonosari (Kemenag Gunungkidul) – Mewakili Kepala Kantor, Kasi Pendidikan Madrasah H. Supriyanto, S.Ag. MSI menerima Evaluasi Pelaksanaan Program Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) dari Inspektorat Jenderal di ruang rapat kantor setempat, Senin (27/11/2023).
Dalam kesempatan ini, Supriyanto menyampaikan bahwa satuan binaan pendidikan di lingkungan Kemenag Gunungkidul berjumlah 223 yang terbagi menjadi 97 Raudhatul Athfal, 83 Madrasah Ibtidaiyah, 31 Madrasah Tsanawiyah, dan 12 Madrasah Aliyah.
Selain itu, Supriyanto juga menyampaikan di tahun 2021 ada 30 madrasah sebagai piloting Pelaksanaan Program AKMI. Pada tahun 2022 mendapat 51 kuota Madrasah Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta. Kemudian tahun 2023 yang seharusnya 40 kuota menjadi 31 kuota madrasah.
“Tugas kami adalah mengarahkan dan memberikan motivasi,” kata Supriyanto seraya menyampaikan sampling Pelaksanaan Program AKMI yaitu MIN 2 Gunungkidul dan MIN 8 Gunungkidul.
Supriyanto berharap kedepannya dapat diadakan workshop dan pelatihan dalam rangka peningkatan keprofesionalitasan bagi tenaga pendidik yang ada di kelas 5 jenjang MI, kelas 8 jenjang MTs dan kelas 11 jenjang MA.
Selanjutnya, Mahmudah selaku Pengendali Teknis menyampaikan tujuan dari evaluasi ini agar bisa dilakukan Analisa, yaitu mengidentifikasi data dan informasi pelaksana AKMI, melakukan evaluasi terhadap efektivitas program AKMI dalam peningkatan mutu pendidikan bagi peserta didik, dan mengidentifikasi permasalahan yang dapat menghambat efektivitas program AKMI.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana guru, kepala madrasah dan siswa mengetahui AKMI”, katanya.
sumber: gunungkidul.kemenag.go.id