PHRI Gunungkidul Sebut Ada Peningkatan Okupansi Hotel dan Restoran

GUNUNGKIDUL – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul menyebut kondisi sektor pariwisata semakin pulih usai pandemi COVID-19. Hal itu terlihat dari okupansi hotel dan restoran.

Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto mengatakan peningkatan tersebut mulai terlihat pada triwulan pertama 2023 ini.

“Rata-rata okupansi atau tingkat hunian hotel naik sekitar 10 persen dibanding 2022,” katanya pada Minggu (13/08/2023).

Menurut Sunyoto, kondisi ini sejalan dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap destinasi di Gunungkidul.

Peningkatan minat terjadi baik pada wisatawan Nusantara maupun mancanegara.

Peningkatan minat ditunjukkan dengan perilaku wisatawan.

Sebab saat ini semakin banyak yang melakukan reservasi sehari sebelum mereka datang berkunjung.

“Pemesanan saat ini juga lebih banyak secara rombongan, sedangkan sebelumnya dominan perseorangan,” ujar Sunyoto.

Melihat kondisi tersebut, ia pun optimistis okupansi hotel dan restoran di Gunungkidul akan terus menunjukkan tren positif.

Namun, pelaku wisata pun diharapkan ikut berbenah.

Sunyoto berharap pelaku wisata tidak memanfaatkan tren positif ini dengan menaikkan tarif alias nuthuk.

Infrastruktur pun perlu ikut dibenahi, seperti peningkatan kualitas akses hingga fasilitas bagi wisatawan.

“Sebisa mungkin harus memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan yang datang ke Gunungkidul,” jelasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono, juga mengatakan lama tinggal wisatawan saat ini menjadi lebih panjang.

Lamanya masa tinggal wisatawan pun dinilai berpengaruh pada pendapatan pelaku wisata. Sebab nilai pengeluaran belanja wisatawan menjadi lebih besar.

“Pariwisata Gunungkidul memang semakin membaik usai pandemi COVID-19,” kata Harry.

 

sumber: tribunjogja.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *