Rasul, Tradisi Yang Masih Di Lestarikan Di Gunungkidul

Gunungkidul – Ratusan ingkung ayam Jawa ditata rapi diatas meja dikawasan Sendang Panguriban, Padukuhan Daguran, Kalurahan Beji, Ngawen, Gunungkidul, Senin (26/6/2023).
 
Ubo rampe dibawa masyarakat, sebagai perwujudan sodaqoh yang dipercaya masyarakat mendatangkan keberkahan. Seluruh makanan dikumpulkan dan dilanjutkan doa bersama.
 
Lurah Beji, Kapanewon Ngawen Sri Idayanti mengatakan, antusias warga sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini. Terlihat dari banyaknya ingkung ayam jawa yang di hadirkan.
 
“Setiap tahunnya selalu bertambah Tahun 2021 ada 116 ingkung, Tahun 2022 ada 260 ingkung dan Tahun 2023 ada 280,” kata Sri dalam sambutanya.
 
Pihaknya juga mengatakan, upacara adat bersih dusun/rasulan biasa digelar pada Senin Pon setelah masyarakat menyelesaikan panen raya. Ratusan masyarakat dua padukuhan ini berkumpul di kawasan sendang.
 
“Dua padukuhan Daguran lor dan kidul, tapi masyarakat meminta nyawiji, jadi menyebutnya hanya Padukuhan Daguran,” terang Ida.
 
Rasul Daguran kata Ida, merupakan wujud rasa syukur dan harapan warga. Tidak sedikit warga yang menaruh harapan atau nazar melalui kegiatan ini.
 
“Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan,” kata Ida.
 
Sementara Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta warga tetap melestarikan tradisi ini. Sebuah adat tradisi yang masih dipertahankan ditengah gempuran tekonologi dan kemajuan jaman.
 
“Tradisi ini menjadi karakter dan ciri khas dari masyarakat Gunungkidul,” paparnya.
 
 
sumber: gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *