Gunungkidul – Bupati serahkan bantuan alsintan dan bantuan pendanaan sektor pertanian dari Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian RI, di Aula Dinas Pertanian Gunungkidul, Kamis (14/4). Bantuan pemerintah pusat ini merupakan hasil upaya pemerintah daerah dalam Identifikasi potensi pertanian dan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat pertanian.
Sebanyak 61 kelompok tani mendapatkan berbagai jenis bantuan alat pertanian mesin khusus pasca panen meliputi 14 power treaser multi guna dan 47 mesin perontok jagung.
Rismiyadi selaku Kepala Dinas Pertanian mengatakan selain bantuan dari pemerintah pusat juga terdapat bantuan pertanian dari APBD provinsi berupa alat mesin pertanian berupa 42 traktor, 31 power treaser, 4 konseler dan 1 pompa.
Sementara dari angaran APBD Kabupaten Gunungkidul berupa 18 buah traktor dan 9 buah kultifator yang masih menunggu pengiriman.
Kepala Dinas Pertanian Rismiyadi mengharapkan dengan adanya bantuan ini mampu untuk meningkatkan penanganan hasil pertanian.
“Dengan adanya mesin pasca panen ini agar lebih efisien waktu dan tenaga sehingga bisa menekan biaya pengeluaran, selain itu mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas pertanian serta yang paling penting meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pertanian” terangnya.
“Semoga dapat memanfaatkan sesuai dengan peruntukannya dan di kelola oleh kelompok. Dan bertanggung jawab dalam perawatan alsintan, tidak boleh dijual” pesannya.
Bantuan pemerintah pusat senilai 1,4 Milyar rupiah dari Direktorat Sarana Prasarana Kementerian Pertanian RI yang di peruntukkan rehap jaringan tersier kepada 8 gapoktan senilai 600 juta rupiah, perpompaan untuk 1 kelompok sebesar 107 juta rupiah dan pembangunan dam parit untuk 3 kelompok tani senilai 360 juta rupiah, pembangunan perpipaan untuk 4 kelompok sebesar 330 juta rupiah.
Bupati Sunaryanta terkait dengan SDM dan peningkatan produktifitas sektor unggulan, Kabupaten Gunungkidul unggul dengan sektor pertaniannya selain sektor pariwisata. Keunggulan sektor pertanian ini berpengaruh struktur pada PDRB, yang paling kuat di sektor pertanian mencapai 60 sampai 70% , sehinga faktor pertumbuhan penguatan ekonomi di dominasi oleh pertanian dan perternakan, meski kecil antara 0, 52 % tetapi strukturnya kuat. “Sehingga sektor pertanian ini menjadi sektor yang paling kokoh terdampak pandemi” kata Sunaryanta.
Melihat hal itu patut disyukuri, karena dengan Pertumbuhan ekonominya, Gunungkidul nomor 2 setelah Kabupaten Sleman.
Lebih lanjut Sunaryanta menyatakan Kondisi ekonomi Gunungkidul juga sangat kuat, pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,22 %. Selain hal itu sebagai upaya mendukung ruang dan pertumbuhan ekonomi dengan dukungan struktur yang kuat melalui PDRB juga di dukung dengan program strategis lainnya.
“Sektor pertanian harus terus mendapatkan perhatian, karena peran besar dalam menyumbang penguatan ekonomi” tegas Bupati.
“Dengan bantuan yang diterima ini semoga dapat dimanfaatkan dengan maksimal” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini secara simbolis Bupati Sunaryanta menyerahkan bantuan kepada gapoktan Dadi Subur, Bulu, Bejiharjo, Karangmojo berupa bantuan irigasi perpipaan senilai 84 juta rupiah. Bantuan kepada Gapoktan Ngudi Lestari, Jatisari, Sawahan Ponjong berupa bantuan pembangunan dam parit/embung senilai 120 juta rupiah dan bantuan kepada Gapoktan Sedyomulyo Katongan Nglipar berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier senilai 75 Juta rupiah.
Selain itu Bupati juga menyerahkan bantuan alasintan pasca panen power treasher multiguna kepada gapoktan Tani Makmur Payak Sumbergiri Ponjong, Gapoktan Sumberejeki Pakel Pringombo Rongkop.
Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut Bupati H. Sunaryanta, Asisten II Siti Isnaini Dekoningrum, SH, Kepala Dinas Pertanian Rismiyadi, SP, M.Si., Kepala Dinas Kominfo Drs.Wahyu Nugroho, M.Si.
sumber: gunungkidulkab.go.id