Gunungkidul – Opening Gelar Seni Sepanjang Tahun (GSST) dengan tema Nyawiji, Greget, Sengguh Tan Mingkuh yang diselenggarakan di Auditorium Taman Budaya Gunungkidul secara resmi dibuka oleh Bupati H. Sunaryanta, Minggu (24/10).
Kegiatan ini merupakan ajang ekpresi dan eksposisi bagi Seniman dan Seniwati yang tersebar di 18 Kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul, sekaligus menjadi upaya pembinaaan seni budaya di Kabupaten Gunungkidul. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Gelar Seni Sepanjang Tahun ,pada gelombang pertama diikuti oleh 60 kelompok seni dan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober hingga 3 November 2021.
Kelompok Seni tersebut masing-masing menampilkan beberapa jenis kesenian unggulan antara lain Reog, Jathilan, Doger, Kethoprak, Wayang Orang, Wayang Topeng, Wayang Golek, Musik Etnik Kreatif, Thek-thek, Leong Brongsai, Musik Keroncong, Kethek Ogleng, Tayub, Thetelan, Srandhul, Gejog Lesung, Campursari, Sholawatan, Rinding Gumbeng, Sandiwara, Sendratari dan Dagelan Mataram. Adapun kegiatan ini menggunakan dana dari BKK APBD Kabupaten Gunungkidul tahun 2021 yang bersumber pada Dana Keistimewaan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekertaris Dinas Kebudayaan Gunungkidul Agus Mantara.
“Seluruh peserta dan panitia GSST Taman Budaya Gunungkidul wajib mentaati ketentuan antara lain melaksanakan 4 M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan) serta menerapkan aplikasi Peduli Lindungi” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati H. Sunaryanta menyampaikan bahwa budaya atau seni Gunungkidul memiliki karakter yang kedepan harapannya tidak hanya dikonsumsi masyarakat sendiri namun bisa dikolaborasikan sehingga wisatawan asing yang datang bisa ikut menikmatinya.
“Kalo kita melihat tentang budaya atau seni, ini salah satu yang disebutkan bahwa budaya kita ini salah satunya yang membentuk karakter manusia. Kita punya budaya sendiri dan kita punya ciri khas sendiri, mudah-mudahan ini tidak tergerus oleh jaman yang semakin maju. Dengan adanya For Point Zero ini pengaruh budaya dari luar cukup luar biasa, tapi mudah-mudahan kita berbekal pengetahuan dan selalu melestarikan budaya kita tidak terpengaruh” ungkap Bupati.
Lebih jauh Bupati menyampaikan terkait tawaran dalam pemilihan Putri Indonesia dan berharap Gunungkidul ada yang mewakili dalam ajang tersebut sehingga nantinya bisa mempublikasikan tempat wisata di Gunungkidul.
“Kemarin juga saya ditawari di dalam pemilihan Putri Indonesia, mudah-mudahan di Gunungkidul ada yang mewakili. Saya juga berkeinginan kedepan tahun 2022 ada kontes Putri Indonesia mudah-mudahan bisa datang ke Gunungkidul. Siapa tau bisa ditempat ini, ini menjadi satu obsesi saya bagaimana destinasi atau tempat wisata mereka juga bisa mempublikasikan karena mereka memiliki jaringan” tambah Bupati.
Kegiatan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati H. Sunaryanta didampingi Sekertaris Dinas Kebudayaan, Ketua Dewan Kebudayaan, dan Wakil Ketua DPR Gunungkidul. Dilanjutkan pentas seni reog jawa klasik dari Ngesti Budoyo Karangrejek.
sumber: gunungkidulkab.go.id