GUNUNGKIDUL–Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta menggerakkan program inovasi taman gizi terpadu dengan metode vertiminaponik dan PROSA-HI berbasis teknologi untuk pengembangan kegiatan posyandu di Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Diharapkan program ini dapat meningkatkan gizi pada anak serta mencegah terjadinya stunting.
Ketua Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani, Tri Sunarsih mengatakan masalah gizi terjadi pada setiap siklus kehidupan mulai dari dalam kandungan hingga lanjut usia. Periode dua tahun pertama kehidupan anak memiliki masa kritis dalam proses tumbuh kembangnya.
Menurut dia, adanya gangguan gizi akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Dampak jangka panjang dari permasalahan ini akan berakibat menurunnya tingkat kecerdasan anak serta dapat menurunkan produktivitas di masa depan.
LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani berkomitmen dengan menggulirkan program untuk menanggulangi masalah gizi, baik yang diarahkan dari pusat. Selain itu, ada juga program inovasi lokal terus dilakukan antara lain dalam bentuk revitalisasi posyandu. “Harapannya dengan program ini dapat mencegah terjadinya stunting sehingga anak-anak bisa menjadi generasi yang unggul di masa depan,” kata Tri, Jumat (11/6).
Dia menjelaskan, program pengabdian masyarakat ini salah satunya dilaksanakan di Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari.
Tri Sunarsih dan Tim yang terdiri dari Bambang Retnoaji, Endah Puji Astuti, Elvika Fit Ari Shanti, Ekawati, Alief Nur Insyiroh Abidah, Fitri Handayani, melaksanakan pengabdian masyarakat berjudul Inovasi Taman Gizi Terpadu Dengan Metode Vertiminaponik dan PROSA-HI Berbasis Teknologi Untuk Pengembangan Kegiatan Posyandu.
Menurut Tri, program pengabdian ini diawali dengan sosialisasi dan implementasi taman gizi posyandu di Dusun Sumbeng. Kegiatan ini akan berlanjut sampai ke 14 Posyandu di Ngalang. “Tidak hanya sosalisasi juga ada praktik untuk mengimplementasikan upaya peningkatan gizi pada anak,” tuturnya.
Menurut dia dengan pola asuh holistik dengan Program Sahabat Anak Holistik Integratif (PROSA-HI) berbasis teknologi, serta inovasi taman gizi posyandu dengan metode vertiminaponik bisa meningkatkan akses dan ketersediaan pangan.
Vertiminaponik terdiri atas dua subsistem utama yakni subsistem hidroponik dan subsistem akuakultur. Keduanya saling terintegrasi karena dalam satu kolam bisa untuk pengembangan ternak ikan dan sayuran. “Jadi hasilnya bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi pada anak maupun ibu hamil sehingga stunting bisa dicegah,” katanya.
Lurah Ngalang, Kaderi berterima kasih adanya program pengabdian masyarakat dari Universitas Jenderal Achmad Yani. Menurut dia, program ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan serta gizi di masyarakat. “Program ini bagus karena manfaatnya bisa langsung dirasakan warga,” katanya.
sumber: harianjogja.com