Wonosari ā Budidaya udang Lobster Air Tawar (LAT) yang dilakukan oleh warga dusun Ngaliyan desa Pulutan kecamatan Wonosari sejak beberapa tahun terakhir ternyata mulai memberi dampak positif bagi perekonomian warga. Ristina Handayani, seorang ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Danu Tirta dusun Ngaliyan mengaku setiap 2 minggu menjual benih LAT hasil budidayanya . Nilai rupiah yang diperoleh bervariasi, mulai dari Rp 250.000,00 hingga Rp 450.000,00 tergantung ukuran dan jumlah benih yang dijual. Ristina menceritakan modal yang dia keluarkan sebatas membeli pakan senilai Rp 4.000,00 saja. Itupun tidak tiap hari, karena terkadang udangnya diberi pakan keong sawah hasil budidaya sendiri, atau pakan alami lainnya semisal umbi-umbian atau sisa olahan dapur.
Demi meningkatkan produksi benih LAT, kini Ristina membuat 22 kolam permanen dengan dana KUR BRI. Awalnya cuma 1 kolam, kemudian secara swadaya menambah 6 petak di depan rumah, dan kini dengan KUR bertambah 22 kolam di samping timur rumah, jelas ibu yang ramah ini. Selain itu, Ristina juga memiliki beberapa akuarium yang diitempatkan dalam rumah.
Danu, ketua Pokdakan Danu Tirta menjelaskan bahwa saat ini permintaan benih lobster yang bisa dipenuhi hanya sekitar 1,5 ribu per minggu saja. Sebenarnya permintaan benh lobster sangat banyak apalagi yang dari luar pulau. Permintaan itu terpaksa kami tolak karena stok kami terbatas, tukas Danu.
Pembeli benih LAT yang rutin mengambil ke Ngaliyan berasal dari Kabupaten Bantul dan Kota Jogja. Benih yang diambil berukuran 1 hingga 2 inci. Terkadang ada juga pembeli yang minta ukuran induk. Permintaan seperti ini juga dilayani oleh Pokdakan Danu Tirta. Sepaket yang berisi 3 jantan dan 5 betina dibanderol dengan harga sekitar Rp 500.000,00. Semakin besar ukuran induk, harganya relatif semakin tinggi.
sumber: dkp.gunungkidulkab.go.id