Masyarakat Umum Buka Peluang Usaha Melalui KRENOVAMASKAT

Krenovamaskat merupakan sebuah ajang kompetisi kreasi dan inovasi masyarakat yang digagas dan diprakarsai Bappeda Gunungkidul.  Ajang  ini merupakan  upaya untuk menggali potensi wilayah serta menjaring kreativitas dan inovasi dari masyarakat, ASN maupun pelajar sekolah menengah sederajat. Krenovamaskat bertujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, dunia pendidikan, ASN, lembaga penggiat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kinerja dalam mendukung kreativitas dan inovasi masyarakat, menumbuhkan, menguatkan dan memandirikan kelembagaan teknologi tepat guna, serta memperluas pemanfaatan hasil kreativitas dan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat. Keikutsertaan peserta dari kategori masyarakat umum ini juga mengalami kenaikan lebih dari 15% dibanding tahun sebelumnya.

Gelaran krenovamaskat pada tahun 2020 untuk kategori masyarakat umum ini sangat menarik dan variatif, menyuguhkan berbagai ragam kreativitas dan inovasi yang muncul dari permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. Pada saat ini tumbuhnya ide dan upaya menggali serta memanfaatkan potensi yang ada disekitar maupun membaca peluang yang ada ini patut diapresiasi. Dengan segala kekurangan dan daya upaya mereka mampu menciptakan maupun mengembangkan inovasi dan mengembangkannya menjadi usaha yang dapat menciptakan lapangan usaha dan mendambah pendapatan.

Dalam bidang teknologi muncul sebuah alat pembuat rantai jala ikan yang dirangkai dari barang-barang bekas, mesin perontok padi portable multifungsi yang bisa diboncengkan dengan motor, alat pemupuk tanaman, serta elekture stimulasi peningkatan produksi hortikultura. Inovasi tersebut telah dioperasikan dan didemontrasikan didepan tim juri dengan baik bahkan ada beberapa inovasi yang telah diterapkan dan digunakan oleh masyarakat. Untuk bidang kreativitas ada beberapa macam rupa kerajinan tangan seperti kerajianan daur ulang sampah, Sofa minimalis berbahan botol bekas air mineral, kalung orginite/kalung kesehatan berbahan mineral dan resin. Sedang untuk kuliner muncul makanan klasik berbahan biji buah trembesi/munggur atau sering disebut godril sehingga tercipta aneka olahan kue godril. Selain itu terdapat makanan dari olahan berbahan bonggol pisang yang diambil dari batang pohon pisang yang telah dipanen. Tidak ketinggalan inovasi makanan berbahan khas masyarakat Gunungkidul yaitu belalang yang diolah menjadi kue kering.

Inovasi yang tidak kalah yaitu jamu goreng. Pada umumnya jamu disajikan cair dalam bentuk minuman, kali ini disajikan dalam bentuk camilan yang digoreng seperti nugget. Dengan demikian inovasi ini memunculkan cara baru menikmati jamu dengan gaya berbeda dan tampil modern dengan citra kekinian. Inovasi yang bersifat penelitian ilmiah antara lain inventarisasi tumbuhan paku pakuan sebagai kekayaan flora di Kabupaten Gunungkidul, serta meningkatkan minat belajar melalui kelompok belajar maupun perpustakaan desa. Melalui ajang krenovamaskat ini diharapkan masyarakat dapat berperan aktif ikut membangun Gunungkidul.

 

sumber: bappeda.gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *