MTsN 4 Membuka Kelas IT Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

Gunungkidul (MTsN 4 Gunungkidul)  —  Gebrakan di dunia pendidikan D. I Yogyakarta terus diupayakan secara masif oleh Kanwil Kementerian Agama  D. I. Yogyakarta, khususnya dalam menjawab revolusi industri 4.0 yang membawa gerbong teknologi informasi secara pesat di berbagai sektor. Tak terkecuali kebutuhan pasar atas tenaga dari jebolan madrasah.

Untuk mengantisipasi hanyutnya para pelajar di era teknologi informasi tanpa adanya kendali serta memberikan ruang kondusif para pelajar, khususnya tingkat MTs, Kanwil Kementerian Agama meluncurkan inovasi baru, yaitu membuka kelas IT (teknologi informasi) di jenjang MTs salah satunya memilih MTsN 4 Gunungkidul.

Kelas IT, menurut Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY. Anita Isdarmini, merupakan jalur khusus yang nantinya dapat diakses oleh seluruh siswa MTs. “Tapi, ada seleksi untuk dapat mengikuti kelas IT. Kelas dibatasi hanya untuk 32 orang yang lulus di madrasah tersebut,” kata Anita, sapaan Kasi Kursis yang pernah menyabet Kepala Madrasah Teladan. Rencana kelas IT di MTsN 4 Gunungkidul ini sebagai wujud kesiapan dunia pendidikan menghadapi era revolusi industri 4.0. “Saya menginginkan ada kelas khusus yang memiliki fasilitas yang lebih dari biasanya. Harus ada AC, LCD, sound yang bagus, dan  laptop. Harus sedikit sekali penggunaan kertas,” ujarnya saat meninjau langsung kelas yang sudah di persiapkan untuk kelas IT di MTsN 4  Gunungkidul, Sabtu (30/5/2020).

Taufik Ahmad Sholeh,  Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Gunungkidul merasa  optimistis bahwa rencana pengadaan Kelas IT MTsN 4 Gunungkidul merupakan bagian secara komprehensif menjawab tantangan dengan gerak cepat teknologi informasi saat ini. Para pelajar wajib dibekali pengetahuan IT yang diawasi oleh para guru atau wali kelas yang juga mumpuni IT. Sehingga sejak usia MTs, siswa telah memiliki bekal atau fondasi kuat dalam menghadapi tantangan dunia luar.

Hal ini pula yang ditegaskan Muthohar,  Kepala Madrasah  tujuan kelas IT, selain untuk mendongkrak nilai rata-rata siswa di angka 9, juga para siswa memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris dan IT. “Plus saat anak-anak selesai MTs, sudah dapat diserap di jenjang sekolah yang lebih tinggi dan lebih spesifik terkait IT,” ujarnya.

Muthohar  juga bersiap nantinya akan mendatangkan berbagai tokoh pendidikan yang berkualitas di kelas-kelas IT. “Kami optimistis bahwa ini dapat berjalan di MTsN 4 Gunungkidul, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi siswa, sekolah, sampai dunia pendidikan Kabupaten Gunungkidul,” pungkasnya.

 

sumber: gunungkidul.kemenag.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *