WONOSARI – Kementerian Kesehatan berkomitmen kuat membantu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menangani masalah Antraks khususnya kasus pada manusia. Salah satu bentuk dukungannya adalah memfasilitasi peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menangani kasus antraks yang diselenggarakan pada hari Selasa (28/1/2020) di Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang diikuti 70 orang peserta terdiri dari dokter dan petugas surveilans Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr. Dewi Irawaty, M. Kes menghaturkan terima kasih atas fasilitasi kegiatan tersebut oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan tenaga kesehatan yang mampu mendiagnosa dan mengobati penderita Antraks di fasilitas pelayanan kesehatan dengan tepat. Dewi juga memaparkan perjalanan kejadian penyakit Antraks di Kabupaten Gunungkidul dan situasi terkini serta perkembangan suspek dan penderita positif Antraks.
Pada kesempatan itu hadir Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, Kepala BBTKL-PP Yogyakarta, dr. Irene MKM, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DIY, Perwakilan Balai Besar Veteriner Wates serta narasumber ahli Penyakit Antraks dr. Dhani Redhono, Sp. PD dari RS Moewardi Surakarta.
Dalam arahannya Direktur P2PTVZ menyampaikan bahwa penyakit Antraks termasuk penyakit yang tergolong sangat berbahaya, perlu penanganan yang serius dan melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat sendiri. Harus segera diputus mata rantai penularan dari hewan kepada manusia. Beliau meminta seluruh Puskesmas melakukan sosialisasi dan penyuluhan penyakit Antraks kepada masyarakat di wilayah tugasnya masing-masing. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan ilmunya dapat dibagi kepada rekan kerja lainnya dan di setiap Puskesmas ada alur penanganan penyakit Antraks pada manusia.
sumber: dinkes.gunungkidulkab.go.id