Sekilas pandang budidaya Lobster air tawar di Gunungkidul

Peluang budidaya lobster air tawar di Kabupaten Gunungkidul masih sangat bagus. Pembudidaya lobster air tawar di Kabupaten Gunungkidul, Pokdakan Danutirto dengan alamat Pulutan Wonosari sudah bisa merasakan hasil dari berbudidaya lobster air tawar. Pokdakan yang beralamat di dusun Ngaliyan desa Pulutan kecamatan Wonosari ini per minggu penjualannya lebih dari 1.000 ekor benih. Kebanyakan pelaku usahanya menggunakan kolam permanen dari semen serta akuarium.

Agar berbudidaya lobster bisa menguntungkan, pembudidaya harus mengetahui syarat hidup dan media hidupnya sehingga lobster dapat hidup dengan optimal.  Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan dalam berbudidaya lobster air tawar :

  1. Air yang digunakan harus memiliki kandungan oksigen yang tingkat ppmnya lebih dari 4 sehingga pertumbuhan lobster bisa lebih baik

2. Tingkat keasamaan dari media hidup lobster berkisar pH 7 – 9

3. Suhu air yang optimal berkisar 25 – 29°C

4. Untuk kandungan kapur harus diperhitungkan karena terkait dengan pertumbuhan cangkang lobster.

Lobster cukup tahan terhadap penyakit. Ini bukan berarti lobster tidak akan terserang penyakit. Penyakit lobster pada umumnya dapat disebabkan oleh protozoa, bakteri, jamur atau virus. Penyakit muncul bisa melalui pakan yang tidak bersih, dan air yang digunakan kotor atau penggunaan pakan cacing yang tidak dicuci bersih, karena bisa saja mengandung bibit penyakit. Beberapa pembudidaya lobster memanfaatkan daun ketapang sebagai tindakan preventif menghadapi serangan penyakit. Untuk meminimalisir kondisi yang tidak menguntungkan untuk budidaya lobster air tawar diharapkan pembudidaya dapat memenuhi syarat hidup yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan lobster air tawar.

 

sumber: dkp.gunungkidulkab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *