Batu Diduga Menhir Bergambar Punokawan Ditemukan di Gunungkidul

GUNUNGKIDUL – Warga Dusun Sawahan II, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul dihebohkan lantaran penemuan batu yang diduga sebagai menhir dan lemoengan batu yang bergambar wayang. Seorang warga Dusun Sawahan II, Edi Pramono mengatakan batu diduga menhir ditemukan pada hari Selasa (19/11/2019) dan saat ini diletakkan di pekarangan milik Ngadiono.

“Kalau batu yang bergambar wayang ditemukan pada hari Sabtu (16/11/2019). Saat ini keduanya diamankan di lahan persawahan masyarakat menyebutnya Murklampok,” katanya, Kamis (21/11/2019).

Dirinya menceritakan, awalnya batu yang diduga menhir ditemukan pemilik lahan yang sedang akan mempersiapkan lahan yang akan ditanami jagung. Lanjutnya, awalnya pemilik lahan mengira bahwa batu yang diduga menhir tersebut adalah kijing atau batu nisan dan sempat beberapa kali dipindah oleh pemilik lahan.

“Setelah mendengar adanya penemuan tersebut kami bersama masyarakat memindahkannya. Lalu warga setempat telah sepakat untuk merahasiakan lokasi ditemukannya kedua batu ini, sebelum petugas meninjau lokasi, karena khawatir akan didatangi pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Warga lainnya, Darto menimpali, batu bergambar wayang sempat ditemukan warga di beberapa lokasi.
Awalnya, warga menemukan batu bergambar punokawan tetapi terbelah menjadi beberapa bagian.
“Ada beberapa bagian tetapi sudah terpotong, ada juga batu yang bergambar garuda tetapi sudah terkubur lagi,” katanya.
Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait penemuan dua buah batu tersebut. Dirinya pun mendapatkan informasi bahwa Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) akan datang.

“Dibutuhkan penelitian lebih lanjut apa benar penemuan itu merupakan cagar budaya atau tidak. Kami berharap penemuan itu adalah benar-benar cagar budaya, bisa menambah potensi cagar budaya di Gunungkidul,” ucapnya.
Ditambahkannya di Desa Bleberan juga ada penampungan situs, di sana ada beberapa menhir dan batu keong yang tersimpan rapi di lahan yang sudah dipersiapkan.
“Gunungkidul potensi benda purbakalanya itu besar, sehingga jika temuan ini benar Menhir semoga menambah potensi cagar budaya yang ada,” katanya.

Pihaknya saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan kunjungan ke situs yang ada di Gunungkidul dengan menggelar wajib kunjung situa bagi pelajar, guru, dan komunitas.
Perlu diketahui, Menhir pada masa pra sejarah digunakan masyarakat untuk berdoa atau menyembah sesuatu yang dianggap memberikan kekuatan pada kehidupannya. Selain itu, menhir juga dgunakan untuk patok batas sebuah wilayah kekuasaan.

 

sumber: TribunJogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *