EXOTISME TOPI BLARAK GUNUNGKIDUL

Di Padukuhan Wareng Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari terdapat seorang pengrajin pembuat topi dari daun kelapa (blarak) bernama Pak Bardi. Kerajinan berbahan baku hasil komoditas perkebunan ini muncul dari pengalaman Pak Bardi tinggal dan bekerja di Papua. Selama 2 tahun merantau di Papua, Pak Bardi menjadi terampil membuat topi cantik berbahan baku blarak ini. Dalam 1 pelepah daun kelapa dapat digunakan untuk membuat 4 – 6 topi blarak, tergantung ukuran kepala pembeli. Untuk membuat topi, daun kelapa yang digunakan sebagai bahan baku adalah daun kelapa yang masih segar / hijau dan utuh (tidak dimakan ulat).

Di tangan Pak Bardi, proses pembuatan topi blarak ini cukup singkat, yakni sekitar 10 – 15 menit untuk menghasilkan 1 topi. Topi cantik ini sudah beberapa kali dipesan untuk karnaval di lingkup Kabupaten Gunungkidul. Bentuknya yang cantik dan unik memang cukup menarik untuk dipakai pada berbagai event budaya maupun kesenian yang lain. Topi blarak ini juga cocok dipakai saat kita berwisata ke pantai maupun naik gunung dan jalan-jalan. Harga yang sangat murah, desain yang cantik dan kegunaan yang beragam membuat topi blarak ini mulai diminati masyarakat Gunungkidul. Pak Bardi berharap ke depan dapat memperluas pangsa pasar topi blarak ini.

 

sumber: DISPERINDAG Gunungkidul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *