GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menargetkan RSUD Saptosari bisa dioperasikan tahun depan.
Kepala Badang Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Gunungkidul Sri Suhartanto mengatakan pembangunan rumah sakit tipe D di Saptosari merupakan salah satu program rencana pengembangan kawasan pesisir. Pembangunan juga sejalan dengan pembuatan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang melintas di Gunungkidul.
“Bangunan lansung menghadap ke JJLS. Mudah-mudahan fasilitas ini bisa memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah pesisir,” kata Sri Suhartanto, Sabtu (24/8/2019).
Pembangunan gedung saat ini dalam tahap penyelesaian. Pemkab juga masih menyiapkan manajemen rumah sakit. “Semua sambil jalan. Mudah-mudahan akhir tahun selesai dan tahun depan RSUD Saptosari bisa dioperasikan,” katanya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Agus Subaryanta mengatakan pembangunan RSUD Saptosari sudah dimulai sejak 2017 lalu. Pemkab sudah mengeluarkan dana sekitar Rp49 miliar. “Yang sudah dikerjakan senilai Rp40 miliar, sedangkan untuk tahun ini ada proses penyelesaian sebesar Rp9 miliar,” kata Agus.
Dia menjelaskan, anggaran Rp9 miliar digunakan untuk merampungkan pembangunan rumah sakit, seperti pembangunan saluran intalasi pengeloalaan air limbah (ipal), pengaspalan, pembangunan musala hingga saluran drainase. Menurut Agus, pembangunan fisik diharapkan selesai di akhir tahun. “Masih dikerjakan dan kami optimistis di akhir tahun dapat diselesaikan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di beberapa kesempatan menegaskan bahwa pengoperasian RSUD akan dilaksanakan di 2020. Jawatannya memerlukan berbagai persiapan mulai dari penyediaan sumber daya manusia untuk manajemen hingga pengadaan peralatan medis guna mendukung operasional. “Semua harus dipersiapkan baik dari sisi teknis maupun nonteknis sehingga pada saat dibuka dapat berjalan dengan lancar,” katanya.
sumber: HarianJogja.com