Gunungkidul – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X memimpin langsung Apel Besar Hari Pramuka LVIII Tahun 2019 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, (20/8) pagi.
Lebih lanjut Sultan meminta Pramuka dengan jaringannya diharapkan mampu mendeteksi unsur-unsur yang anti NKRI, dan bermaksud mengganti Pancasila dengan Dasar Negara dan Ideologi lain.
“Untuk itu, kita wajib memohon petunjuk-Nya, agar mereka itu di bangkitkan kesadarannya untuk kembali ke pangkuan ibu Pertiwi. Apel Besar Hari Pramuka hendaknya diawali dengan meresapi makna terdalam dari Dharmaning Pramuka yang terkandung dalam Kode Kehormatan Pramuka: “Dasa Dharma, Dwi Dharma dan Satya Dharma Pramuka”, katanya.
Pramuka tidak hanya dididik menjadi warga negara yang baik, tetapi juga menjadi manusia pembangun yang handal, seperti pidato Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat menyampaikan pidatonya pada Kongres Kepanduan tingkat Dunia di Tokyo Tahun 1971 silam. Gagasan inilah yang kemudian dikembangkan oleh Gerakan Pramuka Indonesia, tandasnya.
Dalam upaya pembentukan karakter Pramuka berhati mulia dan bila perlu merelakan dirinya agar orang lain selamat. “Singkat kata, Pramuka benar-benar diharapkan hadir bak malaikat penolong, semoga peringatan ini menumbuhkan angkatan Pramuka yang Iebih bermutu dalam melestarikan gagasan Baden Powell, Bapak Pandu Dunia”, pungkas Sultan.
Dilanjutkan penganugerahan tanda penghargaan melati dan darma bakti Tahun 2019 dan Penyematan tanda penghargaan oleh Gubernur DIY.
Tampak hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. H.Imawan Wahyudi M.H., Sekda Gunungkidul, Ir.Drajat Ruswandono, M.T., Ketua Kuarda DIY, GKR. Mangkubumi, Kapolda diwakili Dir Binmas, Kombes Rudi Heru Susanto,S.H.,M.H., Danrem diwakilkan Kasiter Korem 072 Pamungkas Letkol Inf. Hari Santoso, Dan Lanal diwakilkan Danposal Sadeng Peltu Teguh Santoso, Kepala OPD, Forkopimda Gunungkidul dan Ketua Kwartir Cabang Se DIY.
sumber: Web Portal Gunungkidul