Gubernur Sri Sultan HB X Tinjau Proyek Air Bersih Jambe di Desa Bleberan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau Lokasi Program Saemaul Globalization Foundation (SGF) Korea di proyek pembangunan Desa Percontohan Saemaul Sumber Air Jambe di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Proyek ini merupakan alih fungsi teknologi pengelolaan sumber air bersih (PAB) dari semula menggunakan tenaga diesel menjadi tenaga listrik.

Saemaul Globalisation Foundation (SGF) memberikan bantuan yang digunakan untuk pemasangan tiang listrik dari sumber mata air dan menyambungkan listrik.
Sultan di Gunung Kidul, Rabu, (08/05), mengatakan potensi air bersih di Gunung Kidul sangat besar, baik dari sungai dan mata air berapapun yang dikeluarkan tersedia.

“Sumber air di Bleberan yang dikeluarkan baru 16 liter per detik dari potensi 80 liter per detik karena untuk menjaga lingkungan tetap terjaga dan tidak rusak,” katanya.

Ia mengatakan sumber air di Bleberan dimanfaatkan untuk 10 ribu Kepala Keluarga (KK) dari potensi untuk 16 ribu KK.

“Kalau kebutuhan air di Desa Bleberan sudah tercukupi, bisa dialirkan ke desa lain. Kalau berlebihan kapasitas, tapi semua tergantung potensi dan kemampuannya,”.

Selain melakukan kunjungan di sumber air bersih Jambe, Sultan juga menyempatkan diri meninjau Greenhouse Tanjung, kelompok budidaya jamur dan gedung serba guna Saemaul.

Direktur Saemaul Globalization Foundation (SGF) Office Indonesia, Hong Seunghoon, selain proyek air bersih juga telah membangun 2 greenhouse di Desa Bleberan di sebelah barat dan timur desa, pembangunan greenhouse digunakan untuk proses pembibitan beberapa jenis tanaman. Diharapkan dapat dikelola secara maksimal kedepan dapat mendukung program pertanian warga.

“Kami SGF bersama warga juga telah membangun 40 kelompok budidaya jamur di Padukuhan Sawahan Bleberan serta 3 gedung serba guna di Desa Sumbermulyo, Desa Ponjong dan Bleberan”, jelasnya.

Acara dilanjutkan dialog dengan warga masyarakat dari unsur kelompok tani, kelompok budidaya jamur, pengelola Bumdes di  Balai Desa Bleberan. Ketua Bumdes Bleberan Suharto di hadapan Sultan, menyampaikan beberapa permohonan yakni, dukungan pemanfaatan air bersih agar dapat menjadi air kemasan dan sarana jalan menuju sumber air bersih.

Menanggapi hal tersebut Gubernur DIY, menyampaikan sangat mendukung apapun yang menjadi program masyarakat akan tetapi semua harus sesuai dengan peraturan, “seperti halnya pembangunan jalan jika jalan tersebut merupakan jalan desa dan provinsi yang membangun pasti akan bermasalah di belakang”, terangnya.

Beliau berharap agar kerjasama ini dapat berkelanjutan karena banyak manfaat untuk masyarakat, bukan hanya latihannya yang membawa manfaat tapi yang dilatih juga antusias, bukan hanya dari aspek  foundationnya saja tetapi dari pondasi yang ada itu nantinya akan meningkatkan kesejahteraan.

Diharapkan Proyek ini dapat mempercepat proses pembangunan, supaya masyarakat cepat mendapat fasilitas air bersih serta dapat menuntaskan program stop BABS.

Di sela acara dialog Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Gubernur. Diakuinya kehadiran Sri Sultan HB X, akan menjadi motivasi bagi pemerintah daerah dan warga masyarakatnya. Pemerintah Daerah terus berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun Gunungkidul, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dalam mengurangi angka kemiskinan.

“Kami berharap kerjasama dengan SGF ini akan berkelanjutan dan semoga membawa manfaat bagi SGF sendiri dan warga masyarakat Gunungkidul”, pintanya.

 

sumber: Web Portal Gunungkidul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *